Mandau (MR) - Terkait banyak nya pemberitaan yang tertuju kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis Edi Sakura,S.Pd.M.Pd tentang Permasalahan Kekerasan Pada Anak tahun 2013 silam dan Buku Siluman membuat Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis Edi Sakura,S.Pd.M.Pd angkat bicara kepada sejumlah wartawan disela - sela kunjungan nya atau meninjau USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mandau dan Pinggir.

“Saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari Dosa dan Kesalahan, Namun saya berusaha untuk menjadi manusia yang baik dan belajar dari kesalahan yang saya perbuat,"kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis Edi Sakura,S.Pd.M.Pd kepada sejumlah wartawan Selasa (16/5/17).

Edi Sakura,S.Pd.M.Pd menambahkan Saya pada Tahun 2013 yang silam memang pernah divonis bersalah itu pun hanya hukuman percobaan namun jangankan sehari sedangkan sejam saja saya tidak pernah ditahan dijeruji besi (Penjara) apakah itu bisa disebut Narapidana, Agar lebih jelas semestinya wartawan yang membuat berita tersebut konfirmasi terlebih dahulu baru membuat berita,"Ucap Edi Sakura,S.Pd.M.Pd mantan Kepala Sekolah SMP N 3 Mandau yang berkumis tebal itu.

“Terkait permasalahan jual beli buku atau di sebut - sebut Buku Siluman, Saya tak pernah mengaminkan apapun bentuknya, namun selalu dibesar - besarkan dan terakhir diberitakan agar Bupati segera mencopot jabatan saya, Namun saya menyerahkan seluruh keputusan ketangan orang nomor satu di Negeri Sri Junjungan Kabupaten Bengkalis,"lanjut Edi Sakura.

Dikatakan Edi, Kalau saya mau curang, dari dulu saya sudah lakukan sejak saya menjadi Kepala sekolah. Jika ingin kaya, tidak mungkin saya bertahan jadi Abdi negara sampai sekarang. Namun keputusan saya serahkan sepenuhnya kepada Bupati Bengkalis karena beliau lah yang berhak memutuskan jabatan saya dicopot atau tidak,"imbuh Edi Sakura.S.Pd.M.Pd.***