TELUKKUANTAN (MR) - Maut bisa datang kapan saja, jika sudah ajalnya maka tak seorangpun dapat menolaknya. Tidak hanya di darat, di laut dan sungaipun akan mungkin terjadi. Agaknya seperti itulah yang terjadi pada seorang ibu di Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi pada selasa 16 mei 2017 kemarin. Perahu yang ditumpangi sepasang suami istri itu terbalik di Sungai Kuantan.

Peristiwa yang dialami oleh Marhalim (65) tahun dan istrinya Arni (55) tahun berawal dari sepulang menderes karet di Sei Kitang Desa Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman. Naas sampan yang mereka tumpangi berdua untuk menyeberangi Sungai Kuantan terbalik dihantam arus air. Korban dan suami korban berusaha menyelamatkan diri sambil memegang perahu. Namun air kuantan saat itu sangat deras maka kedua korban langsung terlepas dari perahu. Suami korban terpaksa berenang ke tepian namun korban hingga kini jasadnya belum ditemukan.

AKBP Dasuki Herlambang, melalui Kasubag Humas AKP Lumban menceritakan kronologis musibah terbaliknya perahu sampan milik petani karet itu. Sekira pukul 13.30 Wib, suami istri ini pulang dari kebun karet di Sei Kitang Desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, menuju rumah melewati sungai Batang Kuantan menggunakan sampan sambil membawa karet yang diletakan di dalam perahu.

Karena keadaan air sungai begitu deras, sampan mengalami oleng dan terbalik. Pasangan ini berusaha menyelamatkan diri sambil memegang perahu, karena air sungai sangat deras maka kedua korban langsung terlepas dari perahu. Kemudian suami korban langsung berenang ke tepi akan tetapi korban langsung hanyut dibawa air.

Kemudian suami korban langsung minta tolong kepada warga, dan barulah warga bersama Kapolsek, Kasubsektor Inuman serta 5 orang anggota melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Batang Kuantan. "Sampai saat ini korban belum bisa ditemukan. Sementara pencarian korban tadi malam hanya menggunakan peralatan seadanya," jelas Lumban.(Gps)