SIAK (MR) - Pro kontra pembangunan gedung di depan Istana Siak yang konon untuk toilet umum, disanggah Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Siak DR. Fauzi Asni. Kepada wartawan, mantan asisten Pemerintahan dan Kesra ini menjelaskan, bahwa bangunan tersebut bukanlah toilet umum, tapi ticket gate (tempat penjualan tiket) untuk masuk ke areal wisata yang ada di Kabupaten Siak.

 

"Kegiatan ini didanai DAK (APBN tahun 2017 yang kita dapatkan dari Pemerintah Pusat. Dan kegiatan-kegiatan  yang melalui Dana DAK APBN ini, yang bisa diusulkan hanya kegiatan-kegiatan yang berbentuk Program Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos) sehingga nama kegiatannya di dalam database harus berbentuk pembangunan toilet/ruang ganti. Jadi mohon untuk dapat dipahami dan dimengerti bersama oleh warga Siak, karena nantinya gedung tersebut hanya difungsikan untuk tempat jual tiket / ticketing gate masuk ke Kawasan Istana  dan kawasan wisata lainnya seperti Balai Kerapatan, Masjid Sultan, dan Klenteng," papar Fauzi panjang lebar.

 

Kalau hal ini masih dipermasalahkan juga, lanjutnya, dikhawatirkan kedepannya akan susah lagi untuk mendapatkan Dana DAK APBN untuk pengembangan Pariwisata Siak.

 

"Tujuan kita bukan bangun WC tapi bangun tempat tiket, walaupun ada WC lelaki dan WC perempuan di bangunan itu. Perhatikan saja nanti fungsi dan kegunaan ticketing itu kalau sudah selesai," tandasnya.

 

Menurutnya, pihaknya juga sudah mdnyampaikan hal tersebut kepada kalangan warga yang kontra. Tapi katanya mereka tidak juga mau mengerti dan keukeuh dengan persepsinya. (Sgk).