TEMBILAHAN (MR) - Berdasarkan Keputusan Tim Penetapan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Akademik 2017/2018 Nomor 1404/BRSDM.4/TIM.PPD/IX/2017 tanggal 20 September 2017, tentang Hasil Seleksi Akhir Penerimaan Peserta Didik Baru pada Politeknik KP (Dumai, Pangandaran, Jembrana) dan Akademi Komunitas KP Wakatobi Tahun Akademik 2017/2018, sebanyak empat orang anak nelayan dari sejumlah SMA/SMK sederajat dari Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau dinyatakan lulus seleksi pada Politeknik Kelautan dan Perikanan.

Keempat anak-anak nelayan Inhil itu adalah LISA BONITHA (Jurusan Pengolah Hasil Laut); TEGUH DARUSSALAM (Jurusan Permesinan Kapal); NIKO ANGGI SAPUTRA (Jurusan Perikanan Tangkap) dan RIMA GUSNAWATI (Jurusan Pengolah Hasil Laut).

Presiden Lembaga Adat Budaya dan Bahasa Orang Laut Indonesia (Labboli), Haryono AS, M.Pd di Tembilahan, Kamis (5/10/2017) mengaku bangga atas prestasi gemilang yang telah diraih anak-anak Inhil setelah melalui beberapa tahapan dan proses seleksi.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Agus Triansyah selaku Anggota DPRD Provinsi Riau dapil Inhil yang telah memperjuangkan terbentuknya politeknik pusat di Dumai sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Riau khususnya yang berasal dari Inhil maupun dari daerah-daerah yang memilki perairan/laut di Provinsi Riau,” ucapnya.

H. Agus Triansyah juga menambahkan, hendaknya anak-anak nelayan yang lulus ini  dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sungguh-sungguh, terutama dalam menimba ilmu pengetahuan.

“Jangan sia-siakan, sebab kesempatan seperti ini merupakan peluang yang sangat luar biasa sekali. Terlebih lagi, seluruh biaya pendidikan, selama belajar di Politeknik KP ini ditanggung dan menjadi beban Pemerintah. Harapan kedepan nantinya, Politeknik KP ini juga dapat dibangun di daerah Kabupaten Indragiri Hilir, sehingga dapat mengembangkan dan membangun potensi sumber daya manusia terutama di sektor perikanan dengan harapan anak-anak nelayan Inhil yang telah terdidik dapat menjadi penyuluh-penyuluh perikanan yang tangguh untuk menggali potensi perikanan lebih optimal,” kata H. Agus Triansyah.***(rls)