DUMAI (MR) - Masyarakat Kota Dumai, pemegang kartu jaminan kesehatan yang bernama Jamkesmas mempertanyakan kegunaan kartu tersebut.

 

Pasalnya menurut Ikbal salah satu keluarga pasien menerangkan bahwa kartu yang semula dianggap sangat membantu dalam pengobatan masyarakat ini ternyata tidak berfungsi.

 

"Saya kira  kartu jamkesmas ini bisa diandalkan di rumah sakit ini, ternyata tidak berfungsi," ujarnya pada monitorriau.com usai membawa pulang kembali ibundanya pulang kerumah dari RSUD Dumai, Jum'at (27/10/2017).

 

Ikbal mengatakan, keterangan yang ia peroleh dari pihak rumah sakit sungguh membingungkan terkait persoalan tidak berfungsinya kartu Jamkesmas tersebut.

 

"Saya tak tahu apa sebenarnya yang membuat kartu ini tidak berfungsi, kata pihak rumah sakit karena tidak rawat inap namun ketika kami minta rawat inap mereka mengatakan bahwa kamar penuh dan hanya bisa dirawat di ruang IGD serta tidak memastikan mendapatkan perawatan yang maksimal yang seolah-olah tidak menghendaki ada pasien dirawat inap," tutur lelaki yang kesehariannya sebagai pedagang ini.

 

Ditambahkan juga oleh Ikbal, Ia heran terhadap administrasi di IGD RSUD Dumai apabila ada pasien baru yang datang ingin mendapatkan bantuan cepat, para perawat langsung menyarankan mendaftar.

 

"Nah, hal yang membuat saya tidak habis fikir adalah, kita baru masuk, mereka (pihak rumah sakit) langsung nyuruh mendaftar, kita daftar pakai Jamkesmas tapi kok bayar juga," pungkasnya sembari berucap kalau ini adalah bentuk pembodohan terhadap masyarakat.

 

Disisi lain hal serupa diungkapkan oleh seorang keluarga pasien lainnya yang mengalami hal yang sama yaitu fitri. Ia yang mengaku kartu yang dia pegang hanya membuat hati masyarakat sakit karena banyak hal yang tidak bisa dipahami.

 

"Kalau seperti ini kan hanya membuat hati masyarakat sakit apabila kartu jamkesmas ini tudak dapat difungsikan kegunaanya," Tuturnya. (*)

 

 

Penulis: Faisal Arif