TEMBILAHAN (MR) - Kiprah PRj. Haryono Seri Bijawangsa, M.Pd, yang merupakan putra asli kelahiran Suku Laut ,Concong Luar, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mampu menempuh pendidikan strata 2 (S2), dan berprofesi sebagai dosen di Universitas ternama di Kota Pekanbaru.

Pria ini sudah tidak bisa diragukan dan dianggap sebelah mata lagi dalam mengangkat Marwah Orang Laut, beberapa bulan lalu, dia membuat mata dunia tercengang dengan persentase luar biasa tentang kebudayaan Orang Laut di Negeri Sakura Jepang.

Beberapa waktu mendatang, dosen muda ini dan bersama Lembaga Adat Budaya dan Bahasa Orang Laut Indonesia (LABBOLI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Riau serta Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau akan mengadakan event bersejarah yaitu Confference Orang Laut Se-Dunia yang belum pernah diadakan sama sekali. Betul – betul ide besar yang datang dari orang yang berfikir besar.

“Saya melakukan segala upaya dengan sepenuh hati, fikiran dan tenaga secara penuh untuk mengangkat marwah ini semula, dunia harus tahu bahwa kami orang laut masih ada, kami akan kembali menunjukan peran kami dalam peradaban dunia seperti yang dilakukan nenek moyang kami dahulu,” ungkapnya, kemarin.

Belum habis aroma keberhasilannya di negeri sakura jepang dan belum lagi dimulai pertemuan Orang Laut Se-Dunia pada 25 November 2017 mendatang, awak media kembali di kejutkan dan dibuat tercengang dengan kabar bahwa Sang Presiden Orang Laut ini dipanggil secara khusus oleh pihak istana untuk bertemu Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowidodo.

Pertemuan itu diadakan pada hari ini, 16 November 2017. Beberapa waktu kami mendapat kabar ini awak media langsung menghubungi suami dari Elisa Susanti ini via telpon dan dijawab dengan ramah, “Saya sore kemaren ditelpon pihak istana untuk bertemu Presiden Jokowi, agendanya pertemuan dengan tokoh utama adat Se-Indonesia, tamunya tidak saya sendiri tapi benar saya dipanggil sebagai Presiden Orang Laut, saya akan lebih detail jelaskan setelah pulang ke Riau, tapi ini tentu terkait Suku atau Orang Laut,” Tutur PRj. Haryono Seri Bijawangsa seraya meminta izin karena pesawat yang akan membawanya ke Istana negara akan segera terbang.***(ali)