DUMAI (MR) - Belum lama ini, Generasi Muda Pariaman (GEMPAR) Kota menggelar acara budaya hoyak Tabuik di Dumai. 

Usai acara, Tabuik yang didatangkan langsung dari Pariaman, Sumatera Barat itu diserahkan kepada dinas Pariwisata Kota Dumai.

Namun saat ini, diduga Dinas Pariwisata Kota Dumai menelantarkan Tabuik yang menjadi icon daerah Pariaman, Sumatera Barat itu.

Terlihat, Dinas Pariwisata Kota Dumai tidak merawat Tabuik tersebut dengan baik dan dibiarkan di belakang perkantoran Jalan Soebrantas Dumai.

Andes Pahmi Chan selaku ketua GEMPAR Dumai serta kepengurusan berang dengan hal tersebut. 

Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh dinas tersebut  tidak menghargai budaya Minang khususnya Pariaman.

"Saya menduga mereka (dinas pariwisata) tidak menghormati organisasi GEMPAR dan kebudayaan Pariaman dengan apa yang mereka lakukan," tegasnya pada monitorriau.com Kamis (7/12/2017) malam.

Andes yang biasa disapa Ajo An, juga mengaku kesal, kenapa Dinas Pariwisata Kota Dumai mau menerima Tabuik tersebut saat diserahkan tempo hari.

"Andai mereka tidak sanggup untuk merawat Tabuik tersebut, mengapa mereka menerimanya," jelas Ajo An.

Menyikapi hal ini, Ajo Dan pengurus GEMPAR akan meminta klarifikasi pada dinas terkait.

" Ya kita rencanakan akan mendatangi dan  meminta keterangan mereka," pungkasnya.

 

Penulis: Faisal Arif