DUMAI (MR) - Sasana Tinju Torpana merupakan sasana tinju paling tua di Kota Dumai selalu eksis dan latihan setiap hari kecuali hari libur.  

Sasana Torpana dan tempat latihan tinju di jalan Merdeka. Baru, Teluk Binjai,  Kota Dumai itu seakan terlupakan, tanpa ada perhatian dari pemerintah setempat.

Sasana tinju Torpana tempo hari ikut serta dalam partipasi Pekan Olahraga Provinsi IX Riau 2017 di Kampar yang dilaksanakan bulan Oktober lalu.

Mendapatkan mendali 1 emas dari kejuaraan Putri Rasmi Hutauruk dan 1 perak dari kejuaraan putra Jonsyah Damanik.  Atlet asli anak Dumai.

Hal ini di sampaikan Jery Pangaribuan yang berumur 49 tahun merupakan pemilik sasana tinju Torpana.

Jery menuturkan saat ini pembinaan olahraga tinju di Kota Dumai sudah cukup lama vakum karena kurang mendapat perhatian dari pemerintah kota Dumai.

“Seharusnya pembinaan olahraga tinju di Dumai bisa merata, tapi saat ini di Dumai sedang vakum umpamanya uang pembinaan itu ada pasti bukan 1 emas kita raih lebih dari 5 ,” jelas Jery Pangaribuan ketika ditemui monitorriau.com di Dumai, Sabtu (23/12/2017).

Jery Pangaribuan aktif melatih 13 orang petinju, yang tiga atlet di antaranya tinggal di kediamannya dan sembilan atlet lainnya tinggal di rumahnya masing-masing.

“Selama ini saya melatih mereka terpaksa mengeluarkan biaya sendiri, agar mereka dapat terus berlatih dan begitu juga setiap pertadingan ikut serta pekan olahraga baik nasional maupun lokal dengan biaya sendiri. Entah kemana uang pembinaan untuk atlet, apakah pemerintah Dumai jadi ATM pemerintah pusat?? atau banyak koruptor di wilayah kita ini?? ” ucapnya kesal.

Jery menambahkan saat ini kondisinya sangat menyedihkan dan tragis tinju yang menjadi cabang olahraga andalan daerah malah tidak diperhatikan pemerintah Kota Dumai serta lembaga keolahragaan.

"Kepengurusan Persatuan Tinju Amatir Nasional Indonesia (Pertina) Dumai, terkesan tidak mau tahu dengan pembinaan olahraga tinju di Dumai," pungkasnya. (JPR)