DUMAI (MR) - Terkait penyebaran berita yang diduga Hoax melalui akun media sosial, tiga akun Facebook milik warga Dumai diadukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ke Polres Dumai.

Dikatakan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Dumai, Uber Firdaus bahwa pihaknya telah mengadukan tiga pemilik akun Facebook ke Kepolisian Resort (Polres) Dumai.

"Tiga akun Facebook pemiliknya warga Dumai tersebut kita duga telah melakukan pencemaran nama baik PDI Perjuangan," kata Uber Firdaus, Selasa (13/2/2018).

Dikatakannya juga, lampiran berita yang disebarkan oleh Facebook berinisial N tersebut dikatakannya hoax dan  juga mencemarkan  nama baik PDI Perjuangan.

"Sudah jelas dari berita yang dibagikan saudara N tidak benar, dan sangat jelas ada indikasi untuk menjatuhkan nama baik partai kita," katanya.

Dikatakannya kembali, selain N, terdapat akun Facebook HU dan juga AJ yang ikut dilaporkan ke pihak Kepolisian.

"Akun Facebook N mengakui bahwa dirinya mendapatkan berita tersebut dari status facebook HU, dan AD pada tanggal 11 Febuari membuat status di akun Facebook nya yang berbunyi ajakan kepada orang lain untuk membantu N karena akan kita laporkan ke Polisi," katanya.

Ketiga akun Facebook tersebut dikatakannya telah dilaporkan pihaknya secara resmi kepada pihak Polres Dumai pada Senin (12/2/2018).

Selain itu, pihaknya juga telah meneruskan laporan tersebut ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Juga Mabes Polri.

"Laporan ini kita buat untuk mencari kebenaran, dan juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat pengguna media sosial untuk tidak terpengaruh dan membagikan berita yang tidak jelas atau Hoax," katanya mengakhiri.

Sementara itu Kapolres Dumai, AKBP Restika P Nainggolan melalui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Awalludin Syam membenarkan bahwa pihak nya menerima surat aduan tertulis dari pihak Partai PDI-P Kota Dumai, namun pihak PDIP sendiri belum membuat laporan resmi.

"Ya benar kita sudah menerima surat aduan tertulis, namun pihak PDI-P Kota Dumai sendiri belum membuat laporan resmi dan kami pun belum mengambil keterangan dari pelapor itu sendiri," jelas Awalludin Syam. (MRT/src)