MONITORRIAU.COM - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai wacana terbentuknya poros ketiga dalam Pemilu 2019 bisa saja terjadi, asalkan partai politik yang ada di dalamnya tak memaksakan diri atau egois untuk mencalonkan tokoh partainya menjadi calon presiden (capres).

Wacana pembentukan poros baru itu kini sedang dijajaki Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan, elite dari ketiga partai itu sudah pernah melakukan pertemuan tertutup membicarakan kemungkinan berkoalisi guna mengusung capres-cawapres selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Peluang poros ketiga cukup besar hanya saja memang tergantung dari parpol-parpol mereka enggak boleh egois. Kalau egois ya kacau balau," ucap Hendri saat dihubungi Okezone, Minggu (18/3/2018).

Hendri menambahkan dirinya tak yakin dengan sikap Demokrat yang akan bergabung dengan Jokowi di Pemilu 2019. Menurut Hendri sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang banyak memberikan sinyal untuk merapat ke Jokowi saat gelaran Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pekan lalu sulit untuk terwujud.

"Demokrat hanya berikan sinyal saja, saya enggak yakin dia masuk ke lingkaran dalam Jokowi," ucap Hendri.

Hendri memperkirakan calon pemimpin yang sedang dipromosikan Demokrat yakni, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat kecil peluangnya untuk bisa dipasangkan dengan Jokowi. Mengingat hubungan antara SBY dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kurang bersahabat.

"Karena kalau sudah masuk, kemungkinan AHY tampil akan sangat kecil. Jadi kemarin itu sebatas sinyal saja," tegasnya.*** (okezone)