MONITORRIAU.COM – Ketegangan menyelimuti laga derbi Jatim antara Persela Lamongan melawan Persebaya Surabaya di Stadion Surajaya Lamongan, Jumat 30 Maret 2018.

Ketegangan bukan hanya di dalam tim, namun tejadi di luar. Tiga hari sebelum laga digelar, Polda Jawa Timur memanggil semua elemen yang terkait dalam laga ini, termasuk Persebaya Surabaya sebagai tim tamu.

Dalam pertemuan itu, disepakati untuk sementara kedua suporter belum bisa satu tribun musim ini. Bonek, pendukung Persebaya dilarang ke Lamongan. Sebaliknya, di putaran kedua nanti giliran suporter Persela, LA Mania yang dilarang ke Surabaya.

"Sebernarnya hubungan antara suporter Lamongan dengan Surabaya sudah membaik beberapa tahun terakhir ini. Namun ada kekhawatiran, ada pihak-pihak yang belum bisa menerimanya. Yang penting, pertandingan bisa berjalan lancar dulu, " ujar CEO Persela, Yurohnur Efendi.

Selain itu, kapasitas Stadion Surajaya juga dikhawatirkan tidak bisa menampung jika bonek datang ke Lamongan. Apalagi, pendukung Persela juga dipastikan akan memadati stadion berkapasitas 20 ribu orang.  Selain itu, sumber lain menyebutkan jika kondisi politik jelang Pilgub Jatim, juga harus benar-benar dipastikan aman.

Kekhawatiran aparat keamanan ini memang wajar. Maklum, bukan hanya bonek dan Aremania yang selama ini dikenal berseteru. Hubungan La Mania dan Bonek juga tidak harmonis sejak sekitar 10 tahun silam. Beberapa kali bentrok kerap menimbulkan korban jiwa.

Sementara saat ini, sebanyak 15 ribu lembar tiket yang dijual baik ekonomi, VIP dan VVIP sudah ludes terjual. "Tiket sudah terjual habis, tidak ada kuota untuk bonek. Ini demi kebaikan keduanya, " ujar Panpel Persela, Muhajir.*** (viva)