MONITORRIAU.COM - Polemik pemain naturalisasi yang akan memperkuat Timnas Basket Indonesia di Piala Dunia Basket 2023, akhirnya terjawab. Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP PERBASI), memberikan penjelasan soal rencana tersebut.

 

Seperti yang diketahui, Indonesia sudah resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023, bersama Filipina dan Jepang. Di ajang tersebut, pasukan Fictor Roring bisa saja berhadapan dengan raksasa basket dunia semisal Argentina, Spanyol, atau Amerika Serikat.

 

Tak ingin jadi bulan-bulanan negara kuat, PP PERBASI punya rencana untuk menaturalisasi pemain. Ketua Umum PP PERBASI, Danny Kosasih, mengatakan jika saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk mencari 10 pemain yang akan dinaturalisasi.

 

Diungkap Danny juga, calon pemain naturalisasi ini juga harus memiliki tinggi bada setidaknya 2,05 hingga 2,10 meter, dengan usia 16 tahun. Selain itu, Timnas Basket Indonesia juga belum dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia Basket 2023 meski berstatus tuan rumah.

 

Syarat Indonesia lolos ke Piala Dunia Basket adalah bisa tampil di Piala Asia Basket 2021. Sebelum itu, Indonesia juga harus bisa lolos ke Piala Asia Basket 2021, dengan menjuarai SEABA 2020.

 

"Kita sudah membuat tim untuk mencari pemain-pemain ini (calon naturalisasi). Kita cari 10 yang tinggi badannya setidaknya 2,05 meter sampai 2,10 meter. Sebab kalau hanya bertinggi badan 2 meter, pasti akan berat," kata Danny kepada wartawan Selasa 10 April 2018.

 

"Bukannya tidak menghargai pemain lokal, kalau memang ada pemain lokal yang punya tinggi badan segitu, ya monggo. Karena, lawan kita berat, ada Amerika (Serikat),  di Asia saja ada Cina, Irak, Iran, dan Filipina. Jadi, ini bentuk usaha kita. Kita harus bisa menang dari Filipina di SEABA, buat bisa lolos ke FIBA Asia (Piala Asia Basket). Kalau kita masuk, baru kita bisa main di FIBA Dunia (Pala Dunia)," paparnya.

 

 

Sumber: Viva.co.id