DUMAI (MR) - Pemuda harapan bangsa, begitu ungkapan kalimat yang akrab ditelinga kita tentang hubungan pemuda dan bangsanya. Baik sebagai pelanjut tongkat estafet maupun sebagai pengontrol arah kepemimpinan yang berjalan.

Hari ini, merupakan Dirgahayu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke 45 Tahun. 23 Juli 1973 - 23 Juli 2018. Hari ini diperingati sebagai ajang untuk melakukan refleksi dan proyeksi gerakan kepemudaan.

”Organisasi ini harus menciptakan kader-kader yang berkualitas di Kota Dumai, jadi organisasi yang elit, wadah berkumpul dan bersatunya para pemuda,” tutur Ketua Umum KNPI Dumai Guspian, Senin (23/07/18).

Guspian melanjutkan, pemuda sejatinya memiliki kekuatan tersendiri yang tidak dimiliki generasi lainnya. Bukan hanya sebagai generasi penerus tongkat estafet perjalanan bangsa, bahkan lebih dari itu pemuda sudah memiliki tanggung jawab tersendiri terhadap kemajuan bangsa ini.

”Sudah saatnya pemuda mengambil peranan strategis dalam berbagai hal dan aspek. Termasuk dalam agenda sosial kemasyarakatan bahkan dalam perhelatan politik,“ katanya.

Pemuda sebagai pelopor gerakan perubahan harus eksis dengan gerakan kepemudaan yang mampu menjawab setiap problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

”Generasi milenial tidak boleh terjebak dan larut dalam kemajuan peradaban. Pemuda harus responsif, bijaksana dan terus mengembangkan potensi yang ada ,“ tukasnya.

Sementara itu, Khadafi selaku MPI KNPI Kota Dumai mrnambahkan negeri ini menaruh harapan pada pemudanya yang tangguh, cerdas dan berpikir maju. Dan karena itu pemuda harus tampil dengan performa terbaik. Mempersiapkan diri untuk kemudian maju memberikan pengbdian terbaik kita,” ujar Khadafi.

Lebih lanjut Khadafi mengatakan, anak-anak muda di KNPI harus bisa menjadi contoh dan panutan serta bukan generasi manja. Tantangan yang akan dihadapi jauh lebih besar dimasa akan datang. Dan karena itu sinergitas potensi pemuda dalam segala bidang adalah hal yang mutlak.

"Di tangan pemuda, masa depan suatu peradaban diletakkan. Dengan bermodalkan semangat, energik, skill, ide, gagasan kreatif dan inovatif menjadi sebuah kekuatan dalam membangun peradaban. Saatnya pemuda kembali bangkit untuk berbuat yang lebih bermanfaat,“ pungkasnya. (Red/rls)