Jual Beli Lesu, Anggota DPRD Pekanbaru Langsung Turun ke Pasar Bawah
MONITORRIAU.COM - Banyaknya laporan terkait lesunya jual beli di Pasar Bawah Pekanbaru, dalam beberapa bulan belakangan ini, langsung direspon kalangan DPRD Pekanbaru. Beberapa anggota dewan turun dan menemui pedagang, yang sedang berjualan di Pasar Wisata Pekanbaru tersebut.
"Ya, kita turun ke pasar ini untuk melihat langsung. Mudah-mudahan bisa kita tindaklanjuti," kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM di sela-sela kunjungan, Rabu siang (11/9/2019).
Dalam Kunlap tersebut, hadir juga anggota DPRD lainnya yakni Doni Saputra, Arwinda Gusmalina, Irman Sasrianto, Indra Sukma, dan Roni Pasla. Mereka semua merupakan anggota dewan dari Fraksi PAN.
Rombongan ini disambut langsung Manajemen Pengelolaan Pasar Wisata Pasar Bawah Kota Pekanbaru, PT Dalena Pratama Indah (DPI), yang diwakili Veladhio Pranajaya.
Saat kunjungan tersebut, seorang pedagang bernama Beni, langsung curhat ke anggota dewan. "Dulu kunjungan masyarakat yang berbelanja ke pasar bawah ini ramai, dan akhir-akhir ini menurun drastis," kata Beni.
Dan penyebab lain yang membuat pasar bawah ini terjadi penurunan, tambahnya, karena kondisi ekonomi lima tahun terakhir menurun, ditambah dengan kondisi bencana asap yang terjadi saat ini menambah kunjungan semakin turun.
"Kami berharap pemerintah bisa mencari solusi atas persoalan ini," harap Beni.
Hal yang sama juga disampaikan Pengelola Pasar Bawah Veladhio Pranajaya. Pihaknya mengharapkan, agar tingkat kunjungan masyarakat ke pasar yang dulu menjadi primadona untuk barang-barang branded luar negeri, bisa seperti dulu lagi.
Dari kunjungan anggota dewan ini, terlihat memang kurang ramai, baik yang di lantai satu maupun lantai dua. Penjual barang-barang di situ banyak nyantai dari pada melayani pembeli. Apalagi yang di lantai tiga, kondisinya tidak terawat.
Veladhio Pranajaya menyebutkan, sejak awal berdiri dengan sistem BOT, menjelaskan, bahwa semakin sepinya pasar wisata ini dikarenakan semakin berkurangnya barang impor di sana.
"Dulu kan dikenal barang bermerk, namun sekarang sudah sangat jarang pedagang menjual barang bermerk, kebanyakan sudah dari Jakarta," terangnya.***