Bukan Edukasi, Tapi Eksploitasi

Sekelompok Masyarakat Riau Menolak Pentas Lumba-Lumba Di Pekanbaru

PEKANBARU (MR) - Sekelompok massa masyarakat menggelar aksi di depan Bandar Serai Ali Haji (Purna MTQ) Pekanbaru, Riau, Ahad (13/1/2019) sore untuk menolak aksi sirkus lumba-lumba yang digelar di dalam komplek Purna MTQ.

Salah seorang peserta aksi, Violeta Hasan Noor mengungkapkan, aksi sirkus lumba-lumba tersebut merupakan bentuk eksploitasi terhadap hewan dilindungi, seperti lumba-lumba, beruang madu, burung kakatua dan juga berang-berang.

"Pertunjukan sirkus hewan ini bukan sebuah edukasi kepada masyarakat, tapi adalah bentuk eksploitasi terhadap hewan dilindungi," kata Violeta kepada wartawan.

Violeta memaparkan, faktanya saat ditampilkan dalam pertunjukan, hewan-hewan dilindungi tersebut merasa tersiksa karena tidak berada di habitat aslinya, yang berdampak pendeknya umur hewan itu.

"Seperti lumba-lumba, air yang digunakan bukan air laut seperti habitat aslinya, tapi air tawar yang diberi kaporit. Kalau kita ingin memberikan edukasi, kita yang pergi ke habitat mereka, bukan hewan itu yang dibawa ke habitat kita," tegasnya.

Sebagai upaya menolak pertunjukan sirkus hewan ini, Violeta berencana akan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak datang menyaksikan pertunjukan sirkus hewan dilindungi tersebut.

"Kami mengajak masyarakat untuk tidak datang menyaksikan pertunjukan sirkus hewan dilindungi. Pekan depan kita akan mengunjungi sekolah-sekolah mengedukasi masyarakat sirkus itu merupakan bentuk eksploitasi," pungkasnya.

Sementara, Koordinator Aksi, Ridho menambahkan setelah aksi yang dilakukan ini, pihaknya akan melakukan diskusi kembali bersama rekan – rekan yang tergabung dalam aksi tolak sirkus lumba – lumba di Pekanbaru, kemarin.

“Kita juga berharap kepada Pemerintah agar lebih teliti dalam memberikan izin, jika mereka (Panitia Pentas Lumba – Lumba, red) memang memiliki izin. Kalau tidak ada izinnya, ya hentikan saja. Karena, kegiatan itu adalah bentuk Eksploitasi terhadap Satwa dan sangat disayangkan sekali jika Pemerintah memberikan Izin, karena itu bukan Edukasi tapi, Eksploitasi,” tegas Ridho.

Peserta aksi tidak hanya berasal dari Kota Pekanbaru, melainkan ada dari Kota Duri dan Kota Dumai.

Dalam aksi tersebut, tampak para peserta membawa beragam spanduk dan membentangkan spanduk yang bertuliskan “ Stop Eksploitasi Terhadap Satwa!!! Karna Hidup Mereka Bukan Untuk Kantong Anda!!! Sirkus Bukan Rumah Bagi Mereka!!! “

“Stop Sirkus Lumba - Lumba“

“Hentikan Eksploitasi Satwa“

“Larang Sirkus Dengan Satwa“

Sumber : riau1.com

Penulis : Dika CP




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan