Daerah

Ribuan Umat Hindu Batam Gelar Tawur Agung Kesanga

BATAM (MR) -  Ribuan umat Hindu di Batam mengikuti upacara Tawur Kesanga menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1941 di Pura Agung Amerta Bhuana, Batam, Rabu (6/4) sore. Dalam momen sakral ini umat Hindu menyelipkan doa agar pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan aman dan damai.
 
“Acara tadi dihadiri tokoh lintas agama juga. Sebentar lagi kan ada Pemilu, kami berdoa agar Indonesia damai dan pesta demokrasi bisa berjalan dengan damai,” kata ketua panitia Upacara Tawur Kesanga di Pura Agung Amerta Bhuana Batam Wayan Catrayasa, Rabu (6/3).
 
Wayan mengatakan, perayaan Hari Raya Nyepi kali ini juga dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan solidaritas dan saling menghargai untuk menjaga keutuhan NKRI. Selain itu, umat Hindu di Batam juga menaruh harapan agar perekonomian di Batam terus membaik.
 
“Kami umat Hindu mendoakan yang terbaik untuk Batam. Semoga sesama umat beragama saling menghargai dan menghormati serta menjaga kerukunan,” harapnya.
 
Sementara makna upacara Tawur Kesanga sendiri merupakan momen harmonisasi antara manusia, alam, dan Tuhan. Upacara ini juga menjadi momen mensucikan diri dari berbagai sifat buruk manusia.
 
Selain menggelar doa dan upacara keagamaan, Tawur Kesanga juga dimeriahkan dengan serangkaian acara. Mulai dari atraksi tari tradisional khas Bali, hingga arak-arakan patung ogoh-ogoh. Tak hanya menarik perhatian warga dan turis lokal, upacara Tawur Kesanga ini juga menarik perhatian para turis asing dari Singapura.
 
Beberapa dari mereka juga mengabadikan momen upacara hingga saat ogoh-ogoh dibakar. Wayan menyebutkan, pembakaran ogoh-ogoh merupakan simbol menghapus sifat buruk pada manusia agar bisa menjalani kehidupan ke depan yang lebih baik.
 
“Besok (hari ini, red) kami akan berpuasa selama 24 Jam. Tidak melakukan kegiatan apa-apa,” sebutnya.
 
Tawur Agung Kesanga 1941 Saka ini juga digelar di sejumlah daerah di Indonesia, kemarin. Salah satunya di plataran Candi Prambanan, Yogyakarta. Ribuan Umat Hindu mengikuti prosesi yang merupakan serangkaian dengan Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan hari ini.
 
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat ditemui di sela-sela acara memberikan apresiasi kepada panitia yang menyelenggarakan prosesi tersebut. Lukman menilai panitia mampu melihat momentum pemilihan umum.
 
“Kontestasi politik ini membuat adanya pilihan-pilihan. Kalau tidak disikapi dengan arif maka kita akan terpecah belah,” ungkapnya, kemarin.
 
Keberagaman budaya tanah air memang menonjol dalam upacara ini. Umat tidak hanya mengenakan udeng, tapi juga blangkon dengan baju batik lurik khas Jawa. Untuk alunan musik, gamelan Jawa dan Bali beriringan. Tarian yang ditampilkan pun beragam, ada tarian dari Bali, Jawa, Dayak, dan dari Papua.
 
Selain itu, Lukman juga mengingatkan bahwa momen ini menjadi titik awal untuk kehidupan berkualitas. Dia berharap jika dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat mampu lebih baik. “Berkualitas juga dalam pe-ngabdian terhadap Tuhan,” ujarnya.
 
Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan Tawur Agung Kesanga ini untuk menyelaraskan dengan berbagai unsur alam.
 
“Unsur tersebut diharmoniskan demi tercapainya kebahagian alam semesta dan semua makhluk,” katanya.
 
Tema Melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019 harapannya para pemimpin mampu memberi contoh untuk masyarakat. Dia mengibaratkan seperti lokomotif yang menarik kereta di rel. Selain itu dia juga mengajak generasi milenial untuk memiliki cita-cita yang baik dalam berbangsa.
 
“Namun cita-cita perorangan dan organisasi itu tidak lepas dari cita-cita berbangsa dan negara,” katanya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan