PEKANBARU (MR) - Upaya hukum yang dilakukan Gubernur Riau Syamsuar untuk menindak lanjuti perkara dugaan penghinaan didepan publik yang dibuat masa Curva Nord suporter PSPS Riau saat laga PSMS Medan di Stadiun Khaharudin Nasution, tampaknya serius. 

 

Kemaren, Karo Hukum Pemprov Riau, Nelly Wardani melalui Kepala Sub Litigasi Pemprov Riau Yan Dharmadi, Selasa (25/6/2019) lalu, melaporkan perkara ini ke Mapolda Riau langsung mendapat tanggapan positif penyidik. 

 

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada riaulink.com, di Pekanbaru Jumat (28/6/2019) siang, mengatakan bahwa laporan tersebut tengah didalami penyidik. 

 

"Ya benar, laporan yang dibuat pihak pemprov Riau terhadap kasus ini sudah kita terima, kemaren," ucap Sunarto. 

 

Menurut Sunarto, bahwa saat ini pihaknya sedang mendalami kasus itu untuk mengetahui seberapa besar adanya unsur pidananya. Dalam hal ini, pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau yang menangani perkara ini. 

 

"Surat laporannya sedang dipelajari oleh pihak penyidik. Proses selanjutnya, akan melalui beberapa tahapan-tahapan," pungkas Sunarto. 

 

Sebelumnya, kericuhan terjadi saat suporter yang diketahui bernama Curvanord melemparkan petasan ke lapangan arah gawang penjaga kiper PSMS Medan. Melihat itu wasit yang memimpin pertandingan Sukma dari DKI Jakarta, terpaksa menghentikan pertandingan selama 15 menit.

 

Dinilai menang jumlah yang banyak, kerusuhan semakin tak terbendung saat supporter mulai membakar kertas di tribun utara sampai jalan menuju lapangan. Api yang membesar coba dipadamkan oleh mobil pemadam kebakaran yang ikut disiagakan, namun gagal upaya itu dihalangi para suporter dengan lemparan batu. 

 

Selain petugas kepolisian yang menjadi korban sasaran kemarahan suporter,  kaca mobil pemadam kebakaran dari Kota Pekanbaru ikut terkena lemparan batu hingga pecah. Dalam kericuhan itu massa mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada Gubernur Riau. (rlc)