Riau

24 Sekolah di Bengkalis Ikuti Seleksi Adiwiyata Lingkungan

Kegiatan penilaian Sekolah Adiwiyata 2019 Kabupaten Bengkalis di salah satu sekolah.

BENGKALIS (MR) - 24 sekolah di Kabupaten Bengkalis dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menegah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten 2019. 

Sekolah yang layak dan terpilih di tingkat kabupaten ini akan dipilih mengikuti penilaian tingkat provinsi. Hasil dari seleksi, benar-benar merupakan sekolah yang berwawasan lingkungan. 

Adapun sekolah-sekolah yang mengikuti seleksi Adiwiyata ini antara lain, SD Negeri 8 Kecamatan Pinggir, SMPN 2 Pinggir, SMA Negeri 2 Pinggir, untuk sekolah di Kecamatan Mandau, SD Negeri 7 Mandau, SMP Negeri 7 Mandau, serta SMA Negeri 3 Mandau. Kecamatan Bandar Laksamana, SD Negeri 5 dan SMP Negeri 1, Kecamatan Bukit Batu, MAN 2 Bengkalis serta Kecamatan Siak Kecil SD Negeri 3 Tanjung Belit, SD Negeri 8 Tanjung Belit serta SD Negeri 11 Sungai Nibung. 

Kecamatan Bengkalis SD Negeri 37 Pematang Duku, SD Negeri 50 Senggoro dan SMP Negeri 7 Teluk Latak, untuk Kecamatan Bantan SMA Negeri 2 Suka Maju, SD Negeri 27 Teluk Papal dan SMP Negeri 3 Bantan Tengah, untuk Kecamatan Rupat SMP Negeri 2 ,SMP Negeri 4 dan SMA Negeri 2. Kemudian Rupat Utara di SMP Negeri 2, SD Negeri 2 serta SD Negeri 6 Rupat. 

Anggota Tim Penilai Sekolah Adiwiyata Kabupaten Bengkalis, Maliki, SKM mengatakan, bahwa seluruh sekolah yang mengikuti penilaian harus dinyatakan layak setelah melalui proses visitasi. Kemudian baru dilanjutkan dengan proses penilaian ke tingkat kabupaten. 

 "Tim sudah mulai turun melakukan penilaian di sejumlah kecamatan. Sebelum dinilai ke tingkat kabupaten ini sekolah juga harus melalui visitasi dan dinyatakan layak ikut seleksi tingkat kabupaten," ungkap Maliki, Tim Penilai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkalis ini, Ahad (21/7/19) siang. 

Tim Penilai dari Dinas Pendidikan (Disdik), Musa Ismail menambahkan, Sekolah Adiwiyata memiliki tanggung jawab untuk dapat menjaga kondisi sekolah tetap berkonsep wawasan lingkungan, melalui pengelolaan kegiatan pembelajaran. 

"Sekolah Adiwiyata, kegiatan pembelajaran yang berwawasan lingkungan. Ini penting, jadi setiap pembelajaran yang ada, berkaitan kehidupan, kelestarian lingkungan. Sekolah mampu membentuk karakteristik anak supaya cinta dan mampu lingkungan. Adiwiyata itu tidak harus banyak pohon perlu kita luruskan, tetapi justru kegiatan belajar pembentukan pelajar," ujarnya. 

Sementara itu menurut Khairul Saleh, Tim Penilai dari LSM Bahtera Melayu menyebutkan, dalam menanamkan jiwa berwawasan lingkungan kepada pelajar harus dilakukan pihak sekolah secara terus menerus, termasuk setiap adanya pelajar baru. Sedangkan indikator sebagai Sekolah Adiwiyata apabila sekolah mampu menjaga pengelolaan Sarpras, kurikulum, kebersihan sanitasi, toilet, dan penghijauan termasuk sirkulasi udara, dan tempat bermain pelajar. 

"Peran serta masyarakat di sekitar sekolah harus juga dilibatkan karena perubahan sikap pelajar tidak saja di sekolah tapi harus juga diterapkan di rumah dan lingkungan keluarga," paparnya. 

Sambung pria yang akrab disapa Attah ini, untuk bidang keagamaan juga sangat penting agar pihak sekolah melibatkan unsur tokoh adat dan tokoh agama dalam pembinaan di sekolah.***(rtc) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan