Fenomena Bakal Calon Walikota Dumai

Sejumlah Pakar Komentari dr Taufan dan Spanduk ''Nyeleneh'' Miliknya

DUMAI (MR) - Bakal Calon Walikota Dumai, dr.Fikri Taufan muncul dengan spanduk aneh dan "nyeleneh" yang menjadi fenomena dan membuat dinamika politik Dumai semakin hangat.

Malah hal ini menjadi perbincangan yang mengarah debat di media sosial, kedai kedai kopi, bahkan jadi bahan tertawaan anak-anak sekolah.

Penelusuran Muammar Khadafi S.Sos, M.Si, pengamat sekaligus akademisi muda, latar belakang bakal calon wali kota ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata, koneksi politiknya luas, terutama ditingkat nasional.

"Setelah dianalisa ternyata penebar spanduk ini memiliki basis yang dapat dikapitalisasi dalam kontestasi politik," ujar Muammar.

Muammar Khadafi S.Sos, M.Si, pengamat sekaligus akademisi muda

"Ayahnya adalah ulama yang berpengaruh pada masanya, pendiri pondok pesantren di Dumai, ulama yang bisa diterima oleh semua kalangan baik NU maupun Muhammadyah, dan ibunya juga orang yang berpengaruh di majelis taklim Kota Dumai dan memiliki jaringan jamaah," jelasnya lagi. 

Dikatakannya lagi, Taufan sepertinya telah mendapatkan political vibe, dan ini akan terus berlangsung, peta bisa berubah mengingat gelombang pesan yang tersistematis seperti itu.

"Ini akan menarik, ibarat sinyal handphone, ini sudah bukan 4G lagi, tapi sudah 5G," ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, pakar komunikasi, Jayus S.Sos, M.I.Kom yang juga wakil ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) Riau berpendapat beredarnya spanduk spanduk "nyeleneh" dalam rangka jelang pilkada 2020 di Dumai oleh salah seorang bakal calon wali kota, Fikri Taufan.

Pakar Komunikasi, Jayus S.Sos, M.I.Kom yang juga wakil ketua PERHUMAS Riau

"Begitu disebut dan saya baca ini menggunakan teknik komunikasi yang menarik, sepertinya ini sudah di desain dengan matang, jargon-jargon yang dipakai punya target, timeline bahkan marketing politik tersendiri," katanya.

Dijelaskannya lagi, penggunaan warna, background dan tokoh yang digunakan, sepertinya ada bahasa kepada segmentasi usia tertentu dalam kelompok pemilih, ini smart move, akselerasi pendistribusian pesan dengan cepat terjadi, pesan yang terkirim membangun subliminal consciousness.

"Ini teknik komunikasi baru yang dipakai dalam perhelatan pilkada sepengetahuan saya ini baru, terutama pada pertarungan kampanye politik di Riau, sebagai akademisi saya melihat penggunaan pesan seperti ini tidaklah tanpa logika berpikir, saya yakin pilkada Dumai ini akan seru," ujarnya.

"Mengingat spanduk nyeleneh itu, sepertinya terstruktur, dr Taufan beserta tim sepertinya sudah punya road map komunikasi publik dan wilayah pemilihan yang matang," tipalnya Dekan Fakultas Komunikasi UMRI itu.

Deny Setiawan S.Sos M.I Kom. praktisi media

Senada dengan Jayus, Deny Setiawan S.Sos M.I Kom. praktisi media di Berita Satu mengatakan gaya marketing politik dr Taufan kreatif dan kekinian, kesannya sepele, tapi echo effect yang tercipta tidak bisa diremehkan. (MR/RED)
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan