DUMAI (MR) - Untuk kesekian kalinya, tumpahan minyak yang dilakukan oleh perusahaan yang berada di kawasan pelindo I Dumai kembali terjadi, Minggu, (13/10).

Hal ini pun menjadi sorotan oleh salah satu tokoh pemuda Kota Dumai. Selaku ketua Ikatan Pemuda Dumai Kota (IPDK) dan Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dumai, Tedi Candra Bin Nuzirman mempertanyakan standar keamanan pengolahan kelapa sawit di perusahaan tersebut.

Ia mengungkapkan, kejadian tumpahnya minyak ini sudah seperti kebiasaan dari perusahaan di sana dan kerap terjadi, seolah-olah perusahaan yang berada di kawasan tersebut tak pernah belajar menanganinya.

"Kita semua sudah tahu, perusahaan di kawasan pelindo Dumai kerap bermasalah dengan tumpahan minyak bukan sekali atau pun dua kali, permasalahan ini sudah berkali-kali apakah perusahaan di kawasan pelindo tidak pernah belajar," ujarnya.

Tedi juga mengatakan, keamanan pengolahan kelapa sawit di perusahaan di kawasan pelindo tersebut harus ditinjau ulang oleh dinas terkait, tindakan keras juga harus segera diambil agar perusahaan tersebut jera.

"Sudah saatnya dinas terkait turun dan meninjau keamanan pengolahan sawit di kawasan pelindo tersebut, jika memang ada yang dilanggar seharusnya tindakan yang keras harus diambil agar ada efek jera," katanya.

Ketua IPDK ini iuga menyinggung tenaga kerja yang berada di perusahaan tersebut, bahkan ia mengatakan rekrutmen yang ketat dan susah seharusnya melahirkan SDM yang baik.

"Kita ketahui untuk anak tempatan saja susah masuk ke perusahaan tersebut dan mereka bahkan mengambil orang dari luar dengan alasan skill mereka lebih baik dari anak tempatan tapi buktinya apa, masih saja ada masalah, omong kosong itu semua," Ungkapnya

Tedi juga meminta peran dari Pelindo untuk memantau perusahaan yang ada di kawasannya dan jangan lepas tangan.

"Saya juga berharap agar pelindo Dumai turut memantau perusahaan yang berada di kawasannya dan juga PT Pelindo jangan hanya mengambil atau meraup untung saja tetapi lihat masyarakat yang di sekitarnya juga," Harap Tedi.

 

Penulis: Didin Marican