LABUHANBATU (MR) - Stakeholder Meeting ini mengacu pada undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 2 berbunyi, Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan.

Demikian dikatakan Bunda PAUD Kabupaten Labuhanbatu Hj. Rosmanidar Andi Suhaimi Dalimunthe, Selasa (4/2/2020) pada  saat membuka acara Stakeholder Meeting Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan Pengurus Cabang Himpaudi Kecamatan Rantau Utara bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Labuhanbatu di Aula Dinas Perpustakaan Jalan Meranti Rantauprapat.

Lebih lanjut Hj. Rosmanidar mengatakan, Perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat yang dikelola profesional dan terbuka bagi siapa saja dari semua kalangan, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat. Pembelajaran sepanjang hayat merupakan kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Katanya lagi, kegiatan ini merupakan pembangunan kesejahteraan yang melibatkan lembaga pendidikan anak usia dini sebagai peserta yang bermakna untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang fungsi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang tujuannya untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan, agar tidak hanya sekedar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, namun menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat.

Menurut Hj. Rosmanidar Andi Suhaimi Dalimunthe yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu ini menjelaskan, kegiatan pada hari ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan warga sekolah, baik Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membacakan buku yang dilakukan oleh guru.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu Ir. H. Leo Sunarta, M.MA dalam sambutannya mengatakan, apa yang telah kami lakukan hari ini adalah upaya untuk bagaimana anak-anak sebagai aset bangsa yang harus dipelihara dan digali potensinya karena 20-30 tahun yang akan datang mereka akan menggantikan kita sebagai pemimpin. (Andi Tan)