Daerah

Petani Gondai Bentrok dengan Aparat 5 Warga Luka-Luka

PANGKALAN KERINCI (MR) - Tidak terima lahan sawitnya digusur dengan mengggunakan alat berat jenis excavator seribuan warga yang tergabung di Koperasi Gondai Bersatu dan Koperasi Sri Gumala Sakti melakukan perlawanan. 

Akibatnya lima warga masyarakat dan dua anggota polisi mengalami luka-luka akibat bentrok tersebut. Kelima warga yang luka-luka tersebut diakibatkan tembakan gas air mata dan pukulan serta lemparan batu dari pihak aparat dan sekurity PT Nusa Wana Raya (NWR). Sedangkan dua anggota polisi yang terluka juga diakibatkan lemparan batu dari pihak masyarakat.

Menurut warga, lahan sawit yang berada di Blok 209 dan Blok 188, Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, murni merupakan lahan sawit milik masyarakat yang sering disebut kebun plasma.

"Ini kebun plasma, milik masyarakat. Bukan kebun inti milik perusahaan," ujar Ketua Koperasi Gondai Bersatu M Setiawan di lokasi bentrok pangkalan Gondai, Selasa (4/2).

Baginya, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau sudah sangat keterlaluan. 

"Sebelumnya kita sudah komunikasikan bahwa lahan diareal blok 209 dan 188 merupakan lahan plasma. Tapi malah mereka gusur," terangnya.

Dari pantauan media ini dilokasi, Selasa (4/2), bentrok akhirnya reda, setelah alat berat jenis Excavator di tarik keluar dari lahan masyarakat lewat mediasi anatar pihak masyarakat dan aparat keamanan serta DLHK Riau.

Namun sudah terlihat lahan di blok 209 dan blok 188 seluas lebih kurang 8 Ha telah sempat rata dengan tanah. 

Saat ini kondisi dilokasi terlihat mencekam, baik dari pihak aparat dan sekurity maupun dari pihak masyarakat saling berjaga-jaga.

(ton).




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan