Hindari Kerumunan dan Lakukan Vaksinasi

Cara Efektif Cegah Penularan COVID-19

Ilustrasi vaksin

PEKANBARU (MR) - Perkembangan dan penanganan COVID-19 sudah berjalan hampir dua tahun. Menghindari kerumunan dan pelaksanaan vaksinasi masih cara terbaik cegah penularan dan menekan lonjakan kasus di lingkungan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana sekaligus anggota Tim Pakar Medis Satgas COVID-19, Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam Dialog Publik KPCPEN yang disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (22/6/2021) sore kemarin di Jakarta.

Dikatakannya, jika penyebaran COVID-19 yang juga melahirkan varian baru selama ini penularanya memang juga melalui kontak langsung. Sehingga ia menegaskan protokol kesehatan dan 3 M masih jadi kunci untuk mengantisipasi.

“Virus COVID-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B117) dan Delta (B1617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk vaksinasi katanya, juga sesuai dengan hasil penelitian yang mampu melawan virus COVID-19 dan meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat.

“Vaksin COVID-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus COVID-19 terutama Alfa dan Delta. Maka otu saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Karena dengan 40-50 persen cakupan vaksinasi COVID-19 di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan piala Eropa 2021,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan, Prof Dr Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran. Menurutnya, COVID-19 ini sangat-sangat hebat dampaknya. "Apabila kita terinfeksi virus ini, fatal akibatnya sehingga kita harus benar-benar menghindarinya. Selain kita harus disiplin menegakkan protokol 5M, maka untuk melengkapinya kita harus divaksinasi.” ujarnya.

Vaksin COVID-19 ini tambahnya, dinilai sudah efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan. Kalaupun terinfeksi, jika sudah mendapat vaksinasi, akan mengurangi gejala kesakitan dan risiko kematian bagi pasien COVID-19.

Ia berpesan agar masyarakat jangan takut divaksinasi tapi harus takut dengan virusnya.

“Kita harus memberi pemahaman kepada masyarakat betapa jahatnya COVID-19 ini. Saya yakin dengan fakta-fakta yang sekarang ini kita tampilkan, banyaknya kesakitan dan kematian akibat COVID-19, masyarakat harus mulai sadar pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi,” katanya.

Sedangkan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr Hermawan Saputra menyampaikan, kondisi saat ini menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar supaya kita memperkuat protokol kesehatan di perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, sampai kampung di pelosok.

“Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat,” ujarnya.

Dr Hermawan, juga mengimbau agar mengaktifkan gotong-royong di lingkup komunitas dan membuat ruang isolasi mandiri di tingkat komunitas.

“Ini upaya yang bisa meringankan beban rumah sakit kita yang saat ini mulai penuh terutama di pulau jawa,” ujarnya.

Melihat kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini, cara terbaik  memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah dengan mencegahnya “Cara terbaik untuk mencegah penularannya adalah menghindari kerumunan,” tutupnya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan