DUMAI (MR) - Sebagaimana yang disampaikan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemurkiman Rumah (PUPR) Kota Dumai, Muhammad Nasir beberapa waktu lalu usai dirinya dilantik bersama dengan sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Dumai, yakni memprioritaskan pembenahan di bidang infrastruktur, salah satunya yakni normalisasi drainase. Berdasarkan pantauan media, di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin (Ombak), ia menurunkan timnya untuk melakukan normalisasi drainase di jalan tersebut.

Dimana, drainase yang memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter itu, lebih dari setengahnya tertutup dengan sampah plastik dan pasir yang telah menjadi sedimentasi. Titik awal drainase yang dibersihkan di depan pintu masuk Pasar Bunda Sri Mersing (BSM).

Dikatakannya, pada awalnya pihaknya mencari titik-titik yang krusial. Melihat banyaknya sampah yang menghambat aliran air ke sungai, seperti di Jalan Sultan Hasanuddin. "Setelah box kontrol kita buka dan melihat banyaknya tumpukan sampah," bebernya sedikit kaget. 

Menurutnya, akibat genangan air yang lambat surut, ruas jalan akan menjadi rusak. Untuk itu, pihaknya akan gesa normalisasi drainase ini. Sehingga terhitung awal Februari, pihaknya akan melakukan normalisasi secara rutin setiap harinya terutama di drainase Jalan Diponegoro (Sukajadi), Sultan Syarif Kasim, Sudirman dan Sultan Hasanuddin (Ombak),"sebutnya merinci.

Dirinya menargetkan dalam kurun waktu dua bulan sejumlah drainase sudah bersih dari sampah yang menumpuk dan sedimentasi pasir. Sehingga saat hujan dan air laut pasang, genangan air tidak lagi terjadi di Dumai.

Ia mengakui, jika normalisasi drainase ini melibatkan dengan Dinas Kebersihan, Tata Kota serta BPBD dan Damkar. Jadi kalau ada yang tersumbat, bisa ditembak menggunakan selang pemadam kebakaran,"ulasnya.

Sementara itu di tengah tim Dinas PUPR melakukan normalisasi drainase, secara mendadak Wali Kota Dumai, H Zulkifli As juga meninjau kegiatan tersebut. Wako mengaku kaget dengan kondisi yang ada.

"Saya melihat ini bukti kurang pengawasan. Akibatnya sampah menumpuk dalam saluran drainase dan menimbulkan penyumbatan hingga akhirnya berdampak pada banjir ketika hujan lebat turun,"tegasnya. 

"Maka dari itu setiap musim hujan dan air laut pasang, Dumai selalu kebagian banjir,"tuturnya lagi

Tak hanya itu, Wako Dumai juga mengingatkan kepada instansi yang membidangi kebersihan untuk melakukan pengawasan terhadap drainase yang ada di seputaran kota dengan tujuan tidak terjadi pengendapan sampah. 

"Saya imbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan. Salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Mari kita sama-sama tidak membuang sampah ke dalam drainase. Kalau drainase lancar, pasti tidak banjir,"pintanya menutup.*** (red/goriau).