JAMBI (MR) - Sampai saat ini, Jumat (19/02/22) potensi sumberdaya alam (SDA) pada sektor pertanian di Provinsi Jambi, masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, potensi itu masih banyak, salah satunya di Jambi masih terdapat lahan pertanian cukup luas. 

Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi tahun 2021, walaupun secara nasional terjadi keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid 19. Namun, sektor pertanian di Provinsi Jambi terus tumbuh.

BPS mencatat, selama tahun 2021 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk sektor pertanian di Jambi tumbuh sebesar 31,56 persen. Ini selaras dengan membaiknya nilai tukar petani (NTP), yang mencapai 138,79, per Desember 2021. 

Sedangkan Januari 2022, NTP di Jambi naik 0,22 persen yakni 139, 10. 

"Dalam hal ini terjadi juga kenaikan 1,03 persen pada indeks harga yang diterima petani (IT) serta indeks harga yang dibayar petani (IB) sebesar 0,81 persen", tulis BPS. 

Kondisi sektor pertanian di Jambi saat ini senada dengan yang disampaikan Gubernur Jambi Al Haris, dia tidak menyangkal bahwa sektor pertanian di Jambi terus tumbuh, kendati potensi pada sektor ini belum digarap secara maksimal.  

Pernyataan ini diungkapkan Al Haris pada Rapat Forum Organisasi Perangkat Daerah (FOPD) Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultur dan Peternakan se Provinsi Jambi, di salah satu hotel di Jambi, Kamis (17/02/22).

Menurut Al Haris, saat ini sektor pertanian di Jambi masih mendominasi sebagai menyumbang nilai ekspor tertinggi, setelah sektor pertambangan.

Pada 2021, nilai ekspor mengalami kenakikan sebesar 35,74 persen yakni US$.185,36 juta, pada 2020 hanya sebesar US$.136,56 juta.

“Saya mengharapkan nantinya hasil rapat ini dapat menjadi pedoman untuk penyelarasan dokumen rencana pembangunan daerah sampai nasional, demikian Al Haris. (Rizal Ependi)