MONITORRIAU.COM - KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan agar masyarakat bahwa lebih fokus pada isolasi mandiri (isoman) karena lebih penting, dibandingkan perubahan warna dari aplikasi peduli lindungi.

Mengingat sempat adanya permasalahan warna pada pasien Covid-19. Hal ini menjadi menarik perhatian publik karena dianggap warna peduli lindungi penting untuk berkegiatan.

“Penekanan saya di sini adalah lebih kepada kita melakukan isolasi mandiri secara baik dan benar, itu yang paling penting. Supaya kita menjaga semuanya, juga menjaga orang orang di sekitar kita,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam Siaran Sehat “Perkembangan Terkini Penanganan COVID-19 di Indonesia", Senin (21/2/2022)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seseorang berwarna hitam di aplikasi peduli lindungi, tidak perlu dikhawatirkan. Sebab warna hitam itu akan berubah dengan sendirinya, ketika sudah melakukan isoman selama 10 hari.

Tes Covid-19 yang dapat digunakan adalah antigen atau tes usap PCR. Apabila dalam waktu 10 hari tersebut warna hitam tak kunjung berubah warna, maka masyarakat dianjurkan untuk kembali melakukan isolasi mandiri sampai tes menunjukkan hasil yang negatif.

“Langsung konsultasi, langsung isolasi mandiri. Asalkan isolasi yang dijalankan dengan benar dalam 10 hari, dia otomatis akan hilang sendiri hitamnya,” kata dia.

Kembali dia menegaskan, tak perlu merisaukan warna hitam pada aplikasi peduli lindungi. Hal yang difokuskan yaitu menjalankan isolasi mandiri dengan baik dan benar sesuai dengan syarat yang diberikan pemerintah, yakni memenuhi syarat klinis ataupun syarat kediaman yang dijadikan tempat isolasi mandiri.

“Kalau sudah negatif dua kali, (warna hitam, red.) akan hilang. Tapi kalau masih positif, dia akan tetap isolasi mandiri. Tapi tanpa tes pun sebenarnya bisa hilang hitamnya itu dalam 10 hari,” jelasnya."*** (Okezone)