Regional

Gubernur Sumbar Sebut Harga Bahan Pangan Stabil Jelang Iduladha

MONITORRIAU.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi bersama sejumlah pejabat terkait memantau ketersediaan stok bahan pangan menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H/2022. Pemantauan tersebut dilakukan di Pasar Raya Kota Padang.

Ia menyebut jumlah komoditas pangan strategis seperti beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, cabe rawit merah, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng, dalam kondisi cukup dan aman jika dilihat dari peninjauan langsung kepada para pedagang.

Berdasarkan hasil diskusi antara gubernur dan pedagang, diketahui harga sejumlah barang pokok cenderung stabil. Misalnya, harga cabai merah yang sempat naik sekitar Rp 90 ribu per kilogram pada awal Ramadan lalu, saat ini turun mencapai Rp 75 ribu per kilogram.

Penurunan harga juga terjadi pada cabai jawa, yaitu Rp 90 ribu dari Rp 100 ribu per kilo. Untuk harga daging sapi relative stabil, yaitu dikisaran Rp 140 ribu per kilogram. Namun terdapat juga beberapa komoditi yang harganya masih meningkat, di antaranya harga bawang mencapai Rp 40 ribu lebih dan ayam ras mencapai Rp 27 ribu per kilogram.

Hartono, seorang pedagai cabai ditanya oleh Buya terkait harga cabai di Pasar Raya Padang.

"Ini bagus sekali Cabainya, Cabai dari mana ini Pak?" tanya Buya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2022)

"Kalau ini Cabai Jawa, lebih mahal sedikit Pak, karena biaya transportasinya mahal ke sini, biaya transportasi perkilo Rp 23 ribu Pak," katanya.

"Kalau cabe yang dijual berapa yang paling mahal?" tanya Buya kemudian.

"Biasanya Rp 90 ribu pak, tapi kini sudah turun jadi Rp 75 ribu," ungkap Hartono.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengatakan bahwa stok pangan cukup aman. Ia menyebut wilayah Sumatera memiliki sentra produksi bawang merah bernama Alahan Panjang.

"Sekarang, ketersediaan bawang di Alahan Panjang cukup memadai, bahkan kita sudah bisa mensupply bawang tersebut ke daerah luar Sumatera, karena harganya sudah mulai turun," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan harga minyak curah cenderung stabil. Diketahui saat ini harga minyak curah masih berkisar di angka Rp 14 ribu per kilo jika membawa jerigen kalau menggunakan kantong Rp 15 ribu per kantong, sedangkan minyak kemasan yang bermerk seharga Rp 21 ribu per liter.

"Harga dan stok di Sumbar mencukupi, baik minyak curah dan minyak kemasan, sekarang tinggal warga untuk membelinya," ujarnya.

Ia kemudian mengimbau OPD untuk mengadakan pelatihan bagi masyarakat untuk mencari subtitusi pupuk nonorganik yang harganya saat ini sedang naik mencapai Rp 20 ribu perkilo. Pelatihan tersebut meliputi pengolahan sampah menjadi pupuk organic.

"Kita akan latih para masyarakat yang ada di sekitar pasar untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik, karena di pasar raya sendiri banyak sampah-sampah organik yang bisa didaur ulang menjadi pupuk," tandasnya.

Turut hadir mendampingi gubernur, Asisten Perekonomian Arda Rusmen, Sekda Kota Padang, Andre Algamar, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Effendi, Kabiro Perekonomian, Ria Wijayanti, dan Kepala OPD terkait."*** (detiksumut)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan