Regional

Geger Korban Miras Oplosan 'Hidup' Lagi

MONITORRIAU.COM - RH (18) korban miras oplosan di Kota Surabaya dikabarkan 'hidup' lagi setelah dinyatakan meninggal dunia. Warga RT 2/RW 3 itu tiba-tiba hidup kembali saat hendak akan dimandikan.

Dikutip dari detikJatim, warga yang mendapat pengumuman RH meninggal dunia sekitar pukul 16.50 WIB, Jumat (23/7) sore. Setelah mendengar informasi itu, warga mempersiapkan pemandian jenazah hingga penggalian makam.

"Korban yang meninggal terakhir itu (RH) sempat hidup kembali. Waktu hendak dimandikan, denyut nadi tangannya masih ada, akhirnya nggak jadi dimandikan," jelas salah seorang warga bernama Adit dikutip dari detikJatim, Senin (25/7/2022).

Tokoh masyarakat sekitar pun meminta agar pihak keluarga RH memanggil dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dokter diminta untuk memastikan kondisi korban, apakah masih hidup atau sudah meninggal.

Bukan hanya itu, warga yang sudah terlanjur menggali kuburan, beranjak pulang setelah mengetahui korban masih hidup.

"Itu warga yang menggali makam saja banyak yang pulang karena terlalu lama menunggu," kata Adit.

Setelah beberapa jam menunggu, lanjut Adit, korban dinyatakan meninggal lagi. Korban akhirnya dimakamkan di pemakaman umum Banjarmelati,

"Pemakaman selesai jam 11an malam," tutur Adit.

Miras oplosan di Surabaya merenggut nyawa sembilan orang di dua lokasi berbeda. Insiden pertama berlangsung saat malam takbir Idul Adha di Tambaksari, Surabaya. Bukannya ikut takbir keliling atau takbiran di masjid, enam pemuda ini justru pesta miras oplosan. Untuk menambah sensasi, mereka menenggak miras yang dioplos dengan lotion anti nyamuk.

Dari enam orang yang ikut pesta, lima diantaranya tewas. Usai pesta miras, dua orang langsung meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit, Minggu (10/7). Selang beberapa hari, tiga korban lainnya menyusul meninggal dunia.

"Diduga bahwa miras yang dikonsumsi itu tidak hanya miras. Namun ditambahkan suatu bahan yang emang tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan dikutip detikJatim, Jumat (15/7/2022).

"Seperti lotion anti nyamuk ke dalam minuman tersebut, sehingga menimbulkan campuran kimia yang mengakibatkan kerusakan otak," sambung Yusep.

Yusep juga mengimbau kepada masyarakat agar tak ragu melapor jika menemukan peredaran miras ilegal atau narkoba. Ia lantas meminta agar tak mencoba-coba mengonsumsi hal-hal yang bisa merugikan dan membahayakan diri.

"Dan kami mengimbau kepada masyarakat jika mengetahui hal ini tidak bosan-bosannya mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan dirinya baik itu miras maupun narkoba. Sehingga kita dapat untuk memperkuat kesehatan dan perekonomian di kota Surabaya," tandas Yusep."*** (detiksumut) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan