Riau

Perayaan Imlek Mampu Tingkatkan Perekonomian Rakyat Meranti

Festival Perang Air di Kota Selatpanjang

SELATPANJANG (MR) - Festival perang air atau Cian Cui yang dilaksanakan saat perayaan Imlek di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, mempunyai daya tarik tersendiri. Tahun 2017 ini, jumlah kunjungan yang mayoritasnya adalah wisatawan mencapai 17 ribu lebih penumpang datang ke Kota Sagu untuk mengikuti permainan perang air ini.

Jumlah penumpang kapal tujuan ke Selatpanjang hingga Kamis (2/2/2017) lalu atau pada H+4 Imlek mencapai 17.359 orang. Sebagian besar dari mereka berasal dari daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Selatpanjang, Usman Ys melalui Kepala keselamatan Berlayar dan Patroli, Suharto mengungkapkan, lonjakan penumpang terjadi sejak H-2 Imlek. Pada hari itu penumpang melonjak hampir 100 persen.

"Mayoritas dari Batam dan Tanjung Balai Karimun, Kepri. Kalau H-3 hanya sebanyak 1.247 yang turun, sementara pada H-2 mencapai 2.205 penumpang," ujarnya.

Sementara puncak lonjakan penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan terjadi pada H-1.Pada hari itu jumlah penumpang mencapai 3.047 orang.

Untuk penurunan jumlah penumpang terjadi pada hari H Imlek, Sabtu (28/1/2017) yakni hanya 2.015 orang.

Mengenai arus balik, Suharto menjelaskan pengusaha transportasi laut sudah menyiapkan sebanyak 11 Kapal ferry yang disiapkan di Selatpanjang dengan kapasitasnya masing-masing yakni Dumai Line 5 berkapasitas 350 orang penumpang, Dumai Line 2 berkapasitas 320 orang penumpang, Dumai Line 3 berkapasitas 291, Dumai Ekspres berkapasitas 270 orang penumpang sebanyak dua unit, Batam Jet 6 berkapasitas 273 penumpang, Batam Jet 5 berkapasitas 241 penumpang, Batam Jet 3 berkapasitas 244 penumpang, Mikonatalia 88 berkapasitas 203 orang penumpang, mikontalia 99 berkapasitas 271 penumpang, dan Mikontalia 89 berkapasitas 271 dan sebanyak tiga speed boat pada pagi hari dan tiga speed boat pada siang hari. Kapal ini rata-rata berkapasitas 120.

"Untuk puncak arus balik terjadi pada hari ini, dimana penumpang yang sudah berangkat, hari ini mencapai 2.444 penumpang dengan 13 armada tujuan Kepri," kata Suharto, Jumat (3/2/2017).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman menyebutkan selama perayaan Imlek yang berlangsung di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di Ibu Kota Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi, sangat besar memberi inkam masuk uang yang beredar selama musim perayaan berlangsung. Bahkan, perputaran uang dapat mencapai Rp90 miliar.

"Ini sudah menyumbang devisa. Perputaran uang di Selatpanjang bisa mencapai Rp90 miliar selama perayaan imlek dan festival perang air,"bebernya beberapa waktu lalu.

Selama festival perang air dimulai pada hari pertama hingga saat ini, setidaknya sudah ada 250 becak dan 30 unit sepeda motor yang terlibat perang air. Yang mana, setiap becak paling sedikit membawa empat orang penumpang. Sedangkan, pengendara sepeda motor selalu berboncengan atau dua orang.

Untuk permainan perang air atau Cian Cui ini telah masuk ke kalendar wisata Provinsi Riau. Perang air yang dilaksanakan tiap tahun, digelar selama enam hari terhitung dari awal Imlek.

Perang air tak hanya diikuti warga Tionghoa, tetapi juga warga-warga yang lain. Baik dari dalam maupun luar daerah. Tak hanya dari provinsi Riau, tetapi juga hadir dari luar provinsi bahkan luar negeri. Permainan ini diikuti oleh semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Bukan itu saja, seluruh kegiatan Imlek sangat menentukan  perputaran uang terhadap seluruh perhotelan yang ada di kota ini, full bokingan kamar selama perayaan. Juga usaha rumah makan dan yang berkaitan dengan kuliner, penjualan cukup meningkat dibanding hari biasanya.

Salah seorang tukang becak yang berhasil diwawancara mengatakan bahwa dirinya mendapat keuntungan yang berlipat saat perayaan imlek.

"Biasanya satu hari untuk mendapatkan Rp50 ribu saja susah, tapi dengan adanya moment imlek, saya meraup keuntungan mencapai Rp500 ribu perhari," kata Syafrizal.

Dari itu, hal ini sangat mendukung terhadap sektor kepariwisataan di Meranti. Even tahunan perayaan Imlek sangat memberi kontribusi selama perayaan Imlek. Dan momennya berbeda bila dibandingkan dengan  kota - kota lain di Indonesia. Sebab, keunikannya banyak mengundang para turis berdatangan, baik domestik maupun mancanegara.

"Perayaan Imlek ini selain sebagai tujuan pariwisata, ini juga sebagai moment mengangkat perekonomian masyarakat, ini yang menjadi tujuan kita," kata Plt Kadisparpora Meranti, Drs H Ismail.(halloriau) 

 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan