Riau

Solar Subsidi Langka, Pertamina Klaim Distribusi di Riau Lancar

MONITORRIAU.COM - Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi langka di sejumlah daerah Riau dalam beberapa pekan terakhir. PT Pertamina justru mengklaim bahwa distribusi BBM di Riau lancar sesuai kuota.

"Penyaluran harian rata-rata 2.400-2.500 KL per hari. Sudah di atas kuota harian yang ditetapkan BPH Migas sebesar 2.200 KL per hari," kata Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan, Selasa (16/8/2022).

Terkait kelangkaan, Agus menduga ada indikasi penyaluran tidak tepat sasaran. Sebab, masih banyak kendaraan industri menggunakan BBM jenis solar subsidi.

"Indikasi tidak tepat sasaran disebabkan penyalahgunaan oleh angkutan industri. Penyaluran sudah di atas kuota, jadi kalau masih antre, kira-kira salahnya dimana ya," kata Agus.

Terkait realisasi hingga 14 Agustus 2022, tercatat sudah 563.631 KL disalurkan. Di mana kuota dari SKK Migas untuk Riau saat ini 795.290 KL.

Selain itu butuh fungsi pengawasan ketat terkait pengawasan di lapangan. Polisi dan Pemda setempat diharap bisa memberi pengawasan ketat terhadap penyaluran di lapangan.

Sebelumnya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, antrean panjang kendaraan mengular di sejumlah SPBU.

Pantauan detikSumut, kemacetan akibat antrean kendaraan terjadi di SPBU Jalan Arifin Achmad, Jalan SM Amin dan Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Bahkan para pengendara harus mengantre lama untuk mendapat solar.

"Payah dapat solar. Sejak minggu lalu tak ada," ujar Rizky ditemui di SPBU SM Amin.

Untuk mendapat solar, Rizky mengaku harus bersabar. Bahkan dia juga heran karena banyak mobil mewah yang justru mengisi BBM jenis solar.

"Yang antre bukan hanya angkutan umum atau truk. Mobil-mobil kayak Pajero Sport, Strada dan Fortuner, mobil itu seharusnya bukan isi solar," katanya.

Tak hanya mobil mewah, truk dan tangki industri juga kerap mengisi solar di SPBU. Padahal, ada aturan bahwa mobil untuk keperluan industri dilarang mengisi solar.

"Mobil besar, tangki, fuso-fuso juga banyak isi solar. Bayangkan kalau mereka ngisi, ini bikin antri panjang dan stok cepat habis," kata pengendara lain, Ade."*** (detiksumut) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan