Riau

Harapan Pelatih Sekolah Sepak Bola Untuk Kota Dumai

Isman Taher Tampubolon
Sore itu, seperti biasanya,
Isman Taher Tampubolon atau Pak Is Melaksanakan aktivitas sebagai seorang pelatih sepakbola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Persekat Kota Dumai yang terletak di Jalan Terikat.
 
Meskipun melatih tim sepak bola dengan kelompok umur U-16 sampai dengan U-18 Namun Pak Is Tetap terlihat serius, pengarahan dan bimbingan mengenai materi bagaimana cara defense dan attack turut serta ia jelaskan.
 
Sesekali, tak lupa Pak Is juga menerangkan bagaimana teknik bermain individu dari cara dribbling, shooting dan bloking kepada anak-anak asuhnya.
 
Pengabdian dirinya sebagai seorang pelatih sepak bola sepertinya sudah mendarah daging, "tak ingin mencari kegiatan lain," katanya sembari menyurup segelas kopi sambil mengawasi anak asuhnya latihan.
 
Memang, kebetulan lapangan SSB Persekat mempunyai kantin yang berada di sisi pinggir lapangan sepak bola tersebut.
 
"Eee jangan gitu, kalau gitu patah tulang kaki kau, dahulu badan," Cetusnya sambil mengarahkan seorang kiper yang kebetulan pada saat itu sedang menjalani latihan landing.
 
Pekikan dan terikan dari seorang Pak Is Terus terdengar selama latihan berlangsung, memang, walaupun usia sudah tak lagi muda, semangat untuk melatih dan mendidik para penerus generasi muda terlihat jelas.
 
Usai latihan, satu persatu para siswa yang menimba ilmu di SSB Persekat pun menyalaminya, hal ini memang selalu dilakukan agar membentuk karakter para peserta didik agar mempunyai etika yang baik dan sopan terhadap yang lebih tua.
 
Tak bergegas pulang, Pak Is menyempati untuk mengemasi terlebih dahulu peralatan yang sudah digunakan saat sesi latihan tadi.
 
"Melatih dan memastikan peralatan latihan yang digunakan tetap baik dan lengkap itu adalah tugas seorang pelatih," Katanya sembari menghitung jumlah Kun dan bola.
 
Nampaknya kopi memang menjadi minuman favorit Pak Is, Hal ini terlihat saat usai mengemasi peralatan latihan, ia pun kembali menyempatkan diri untuk memesannya dan meminumnya.
 
Sering Bermain Tarkam
 
Saat situasi sedang santai dan senggang, pak Is pun mengisahkan mengenai perjalanannya menjadi seorang pemain sepak bola hingga singgah dan tinggal di Kota Dumai.
 
 
Ia mengatakan, saat masih berusia muda, Dirinya pernah menjadi salah satu pemain di Porslab Labuhan Batu, yang mana saat itu ia berposisi sebagai penjaga gawang.
 
Banyak prestasi yang sudah diukir di klub masa mudanya, sehingga dirinya pun tak lepas dari lirikan klub-klub di luar labuhan batu.
 
Berbekalkan kemampuannya dalam dunia sepak bola, pak is pun mulai memberanikan diri untuk menerima tawaran dari klub-klub luar daerah untuk menggunakan jasanya.
 
Hampir seluruh daerah yang ada di Sumatera pernah ia jejaki, panasnya atmosfer pertandingan di berbagai daerah pun sudah sering ia rasakan.
 
Namun diakui, entah mengapa Kota Dumai menjadi kota yang mempunyai daya tarik sendiri, sampai-sampai hingga saat ini, dirinya pun menetap bahkan sudah berkeluarga di Kota Dumai.
 
"Saya pun kurang tahu kenapa saya betah di Dumai ni, padahal kalau diingat-ingat, banyak sudah kota yang sudah saya datangi, tapi tetap saja Kota Dumai selalu teringat, akhirnya saya putuskan bahwa saya akan menetap di Kota Dumai dan Alhamdulillah sekarang saya sudah berkeluarga dan Mempunyai anak," Katanya.
 
Ingin Melihat Anak Dumai Main di Tingkat Nasional 
 
Tak dipungkiri lagi, banyak orang yang mempunyai cita-cita agar selalu bisa menjadi kebanggaan daerahnya, baik itu membawa nama daerah di tingkat regional bahkan mungkin tingkat nasional.
 
Hal ini pun turut dirasakan pria kelahiran tahun 1965 tersebut, ia berharap, suatu saat ia bisa melihat anak asuhnya bermain di tingkat yang lebih tinggi dari sekarang.
 
 
"Siapa yang tak ingin melihat anaknya main di tingkat yang lebih tinggi dari sekarang, jangankan orang tua, kami sebagai pelatih saja sangat ingin, jelas itu usaha yang berat dan dibutuhkan kemauan yang keras," Jelas Pak Is.
 
Terakhir, pria yang berperawakan kecil namun tegas ini berpesan kepada seluruh pemain sepak bola yang sedang menimba ilmu di SSB agar selalu menghormati pelatih dan menghargai rekan se Tim.
 
Karena, menurut pak Is, keberhasilan itu bisa dicapai selain harus berusaha juga harus mempunyai etika.
 
"Cinta saya untuk Kota Dumai sudah seperti cinta saya kepada keluarga saya, saya sangat berharap akan ada anak-anak dari Dumai yang menjadi pemain sepak bola bertaraf nasional atau mungkin bahkan bertaraf internasional dan saya yakin suatu saat itu pasti akan terjadi," Ungkap Pak Is.
 
 
Penulis: Didin Marican 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan