MONITORRIAU.COM - Pemakaman pelawak senior Eddy Gombloh ternyata menjadi polemik di kalangan keluarganya. Baru-baru ini muncul sosok putri sulungnya dari pernikahan pertama, Diah Pujiati.

Ia mengaku tak mendapatkan kabar kematian sang ayah dan pemakamannya. Diah pun berdalih jika dirinya baru tahu soal kejadian tersebut dari media.

"Dari almarhum papa sakit sampai meninggal pun, mereka tidak pernah ada konfirmasi ke saya. Saya mendengar papa meninggal juga dari media. Sebagai anak, jujur ini membuat saya sangat kecewa," ungkap Diah dilansir dari Insertlive.

Kekecewaannya pun kian bertambah setelah mengetahui jika ayahnya dimakamkan secara kristen. Hal ini membuat Diah sangat kecewa pada ibu sambungnya, Martina Lubalu.

"Kok bisa-bisanya Papa dikubur secara Kristen. Saya nggak habis pikir di situ," ujar Diah.

Menurut Diah, almarhum tak pernah menjalani pembaptisan dan pihak Martina pun sama sekali tak bisa menunjukkan surat baptis Eddy Gombloh di pemakaman.

Apalagi Diah selama ini mengetahui bahwa mendiang sang ayah merupakan seorang Muslim.

"Jujur, bagi saya, mau agama apapun bagus. Yang jadi masalah itu, kenapa saya tidak diberitahu sudah memeluk agama lain?" terang Diah.

Selain itu Diah juga mengungkapkan cerita soal pesan Eddy Gombloh yang ingin makamnya ditumpuk dengan almarhumah istri pertamanya yakni Subandiah.

Diketahui, Eddy Gombloh sebelumnya memiliki penyakit jantung. Akibat COVID-19, ia pun menderita komplikasi.

"Kena jantung, komorbidnya banyak, dari jantung itu membengkak, sehingga air tidak bisa keluar, jadi kena paru-paru dan ginjal, jadi semuanya ada komplikasi," terang Martina Lubalu.

Eddy Gombloh sempat mengalami henti jantung dan tim dokter sudah mencoba memompanya berulang kali. Namun hal tersebut tak membuahkan hasil.

"Dokter udah melakukan usaha terbaik, dan diputuskan kemarin 10.20 itu henti jantung," ujar Anita Lestari, putri Eddy Gombloh.

Eddy Gombloh mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta, pada Kamis pukul 12.30 WIB. Ia pun dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat."*** (detikcom)