MONITORRIAU.COM - Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman buka suara soal kasus dugaan pemerkosaan siswi SD swasta di Medan. Dia menegaskan, publik tak boleh sembarangan menghakimi jika belum tahu alur kasus yang sebenarnya.

"Kita lihat dulu alurnya dari mana. Jangan kita sembarang nge-judge kalau kita tidak tahu alurnya gimana," kata Aulia, Jumat (9/9/2022).

Aulia sendiri mengaku belum mendapat laporan soal kasus itu. Dia pun tak mau berspekulasi atau berandai-andai terkait penanganan kasus itu.

Dia menegaskan, akan bertindak objektif dalam kasus ini. Jika benar, maka dikatakan benar, jika salah harus dikatakan salah.

"Setidaknya kita harus berjalan di tengah, yang benar-benar, benar. Yang salah, salah," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pengacara kondang Hotman Paris kembali menerima aduan dari masyarakat. Kali ini adalah aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang siswi di Medan.

Dalam instagramnya seperti dilihat Rabu (7/9/2022), Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Dijelaskan Hotman, jika anak itu diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

"Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," kata Hotman.

Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah.

"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," tutur I kepada Hotman."*** (detiksumut)