Riau

Pekerjaan Pelebaran Body Jalan Lintas Bagansiapiapi-Sinaboi Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Tampak di lokasi kegiatan pelebaran body jalan lintas Bagansiapiapi-Sinaboi, para pekerja tampak sedang melakukan pengecoran secara manual dengan sekop dan angkong.
ROHIL (MR) - Proyek pelebaran badan jalan yang berlokasi di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau diduga dikerjakan asal-asalan.
 
Pasalnya, terpantau, pada Senin (21/11/2022) dilokasi juga tidak tampak adanya plang proyek yang menunjukkan berapa anggaran dan perusahaan mana yang menjadi pemenang tender dan berhak untuk mengerjakan proyek pelebaran body jalan lintas Bagansiapiapi-Sinaboi tersebut.
 
Bahkan pengerjaan proyek pun tampak dilakukan secara manual dengan beberapa orang pekerja menggunakan sekop dan angkong untuk mengkut kocokan semen-semen coran-coran untuk kemudian di curahkan diatas pelebaran jalan dilapisi besi angker.
 
 
Dikonfirmasi kepada salah seorang pekerja mengatakan ada dua titik lokasi yang sedang dikerjakan saat ini. Dijelaskan, panjang body jalan sebelah kanan sekitar 150 meter dan sebelah kiri sekitar 80 meter dengan lebar coran sekitar 1,5 meter. Dia mengaku pekerjaan itu sudah berlangsung selama satu pekan.
 
Tampak bahan material yang digunakan pun terlihat menggunakan batuan kerikil jenis batuan kali kasar, semen dan pasir. Namun ada yang aneh agak janggal dan menimbulkan tanda tanya.
 
Pasalnya, saat awak media tengah melakukan pengamatan dilokasi pekerjaan proyek, para pekerja yang semula tampak sedang melaksanakan pekerjaan tiba-tiba saja sudah tidak tampak lagi berada di lokasi.
 
Ketika ditanyai apakah pengerjaan pelebaran body jalan tersebut memang dikerjakan secara manual dengan menggunakan sekop dan angkong, atau harus menggunakan mesin molen (mesin alat pengocok semen). Dia berdalih bahwa peralatan mesin molen sedang rusak dan jalan sempit.
 
"Molen kita lagi rusak bang. Kalau kita pakai molen juga takutnya ganggu orang lewat. Soalnya jalan juga sempit," katanya.
 
Sementara, S Manullang merupakan salah satu warga mengatakan kegiatan atau proyek itu dikerjakan oleh UPT II yang meliputi Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir.
 
Manullang juga tidak segan untuk meminta kepada para penegak hukum untuk melakukan pengawasan secara ketat atas proyek yang notabene yang anggarannya dari Pemerintah Provinsi Riau itu. Tujuannya agar kegiatan pembangunan pelebaran body jalan tidak menimbulkan kerugian negara. Ditambah tidak adanya berdiri plang proyek disana.
 
Manullang mengaku kepada media, bahwa dirinya berbincang-bincang kepada salah satu petugas dari UPT II melalui telephone milik salah satu pekerja proyek tersebut, bahwa pengerjaan proyek berada di dua titik. Dia mengatakan anggaran proyek tersebut senilai Rp 150 juta yang ditangani langsung oleh UPT II yang meliputi Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir.
 
"Tadi saya sempat bincang-bincang sama salah seorang petugas dari UPT II yang meliputi Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir, katanya proyek itu berada di dua lokasi," pungkasnya. (Wisman)
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan