1. BENGKALIS (MR) - Kebakaran lahan yang terjadi di desa Air Putih kecamatan bengkalis pada Rabu (22/02/2017) siang sampai petang berhasil dipadamkan, termasuk turun tangannya personil dari Polres Bengkalis memadamkan api.

Ketika dihubungi terkait langkah Polres Bengkalis dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono SIK membenarkan. Ia sudah menginstruksikan kepada jajaran dibawahnya untuk turun tangan memadamkan api serta antisipasi pencegahan terjadi karhutla disleuruh kawasan di kabupaten Bengkalis.

“Seperti yang terjadi di desa Air Putih (jalan H.Ilyas,red). Api yang membakar lahan memang belum meluas, tapi sekecil apapun karhutla yang terjadi harus dilakukan antisipasi dini, dan personil Polres Bengkalis disiagakan untuk turun ke lokasi karhutla memadamkan langsung bersama tim lainnya,”papar Kapolres, Kamis (23/02/2017).

Kebakaran lahan yang terjadi di desa Air Putih memang tidak begitu luas, keterlibatan personil Polres Bengkalis bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) kabupaten Bengkalis, Kodim 0303 dibantu masyarakat peduli api (MPA), si jago merah pada Rabu (22/02/2017) sore berhasil dipadamkan.

Kapolres kembali mengimbau masyarakat maupun perusahaan perkebunan dan kehutanan untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Apalagi saat ini kondisi cuaca berubah-rubah, panas terik disertai angin kencang sering dan terjadi. Hal itu jelas akan memungkinkan terjadinya karhutla dalam skala luas kalau dibiarkan dan tidak ada antisipasi dini.

“Bahaya karhutla dan dampak yang ditimbulkan sudah kita rasakan selama ini. Jadi tidak perlu lagi membakar lahan untuk membuka kebun, karena akan membahayakan orang banyak dan merugikan perekonomian. Polres bersama stake holder lain selalu melakukan sosialisasi bahaya karhutla serta sangsi pidana penjara bagi pelaku karhutla,”tambah Hadi Wicaksono.

Kepala BPBD kabupaten Bengkalis Mohammad Djalal S.Sos yang coba dikonfirmasi terkait luas lahan yang terbakar di Air Putih serta kepemilikan lahan belum dapat dihubungi.*** (bengkalisone)