Ekonomi

Pasar Bebas ASEAN Jadi Peluang bagi Industri Kreatif Nasional

JAKARTA (MR) - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa menjadi peluang dan tantangan bagi industri kreatif dalam negeri khususnya sektor IKM.

“Kemenperin melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasinya, antara lain melalui penyusunan dan implementasi Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap produk kerajinan,” ucapnya di Kemenperin, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Agar mampu unggul pada era pasar bebas, diperlukan branding dan promosi produk yang masif. “Yang tidak kalah penting adalah menguatkan branding produk nasional,” imbuhnya.

Kemenperin juga telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mewadahi para pelaku IKM potensial untuk memasarkan produk unggulannya dengan menggandeng marketplace yang sudah ada.

"Karena jaminan kualitas dan ketepatan waktu adalah kunci untuk mencapai keberhasilan pemasaran,” tegasnya.

Gati memastikan, IKM yang telah memanfaatkan pemasaran melalui online akan mampu meningkatkan nilai penjualannya. “Hal ini yang terus kami dorong, karena dengan income meningkat, produktivitasnya akan naik, dan tenaga kerjanya juga bertambah,” jelasnya.

Gati menyampaikan, industri kreatif menyumbang sekitar Rp 642 triliun atau 7,05 % terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015.

“Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2 %, mode atau fashion 27,9 % dan kerajinan 14,88 %,” sebutnya.

Industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dengan kontribusinya mencapai 10,7 % atau 11,8 juta orang.*** (kompas)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan