JAKARTA (MR) - Sebuah kapal tanker yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal ditangkap Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)-4, yang berada di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL. Kapal tanker tersebut ditangkap dan diamankan di perairan Pulau Sambut dengan tujuan Perairan Numbing Kijang, Bintan, Kepulauan Riau.

Kapal tanker tersebut adalah KM Kawarane-3, yang berbobot 265 GT (Gross Ton). Kapal tersebut mengangkut muatan BBM ilegal, yaitu jenis MFO sebanyak 100 Kilo Ton (KL) dan HSD sebanyak 190 KL. Menurut Kepala Dinas Penerangan Koarmabar TNI AL, Mayor Laut Budi Amin, KM Kawarane-3 memang telah menjadi target operasi unit 1 Jatanrasla WFQR-4 yang berkedudukan di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang.

''Kapal ini ditangkap saat melakukan pelayaran dari perairan Pulau Sambu dengan tujuan perairan Numbing Kijang Bintan. Kapal motor berbendera Indonesia ini diawaki oleh tujuh orang ABK dan dengan nakhoda berinisial DS,'' ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/3).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, KM Kawarane-3 tidak memiliki dokumen-dokumen resmi. Mulai dari tidak adanya Perjanjian Kerja Laut (PKL) ABK, hingga tidak memiliki persetujuan rencana pengoperasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidak teratur angkutan laut dalam negeri. ''Selain itu, surat keterangan perubahan kapal dari kapal ikan menjadi kapal pengangkut BBM tidak ada. Sertifikat Class dari BKI belum ada dan manifest diduga palsu,'' tutur Budi.

Usai diperiksa Tim WFQR-4, nakhoda kapal mengaku mendapatkan perintah dari pemilik kapal, yang berinisial Z untuk menunggu kapal tanker lain dan melaksanakan transfer BBM secara ilegal di tengah laut. Atas berbagai pelanggaran tersebut, KM Kawarane-3 beserta muatan, nakhoda, dan ABK dikawal menuju Dermaga Batu Hitam Lantamal IV Tanjung Pinang untuk menjalani proses lebih lanjut.*** (republika)