Jalan Bambu Lubuk Gaung Dumai, Saksi Bisu 43 Tahun Penantian Infrastruktur
DUMAI (MR) - Lebih dari empat dekade, warga di sepanjang Jalan Bambu, sebuah jalan poros vital di Lubuk Gaung Kota Dumai, Riau, merasakan minimnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur jalan. Kondisinya yang memprihatinkan kontras dengan fungsinya sebagai jalur utama yang menghubungkan ribuan karyawan pabrik kelapa sawit dan para pelajar setiap harinya.
Jalan ini, yang dibuka sejak 1982—jauh sebelum ada Jalan PU—kini menjadi saksi bisu penantian panjang akan perbaikan. Kerusakan parah yang terus terjadi tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan.
"Jalan Tua" yang Kurang Diperhatikan
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Mbah Bugini, mengungkapkan kekecewaannya. "Jalan ini adalah jalan yang pertama dibuka tahun 1982, jauh sebelum ada jalan PU. Tapi kenapa pemerintah kurang peduli dengan jalan tua ini" tanyanya dengan nada prihatin.
Ditambah kan lagi "Jalan Bambu bukan sekadar akses biasa, melainkan urat nadi perekonomian bagi warga sekitar. Ribuan pekerja pabrik kelapa sawit serta anak-anak sekolah mengandalkan jalan ini untuk beraktivitas. Kondisi jalan yang rusak, penuh lubang, dan berdebu saat kemarau serta berlumpur saat hujan, membuat perjalanan mereka menjadi tantangan tersendiri" Ungkapannya pada awak media pada selasa (23/09/05).
Masyarakat berharap, dengan masuknya usulan ini ke ranah publik, pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan. Pembangunan infrastruktur jalan yang layak tidak hanya akan memperlancar mobilitas, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup ekonomi serta keamanan bagi seluruh warga yang melintas. Mereka menantikan perhatian serius dari pemerintah untuk "jalan tua" yang telah melayani masyarakat selama 43 tahun ini. (Riko)
