SIAK (MR) - Sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) dan kesepakatan dengan pihak keluarga, Kepolisian Resort (Polres) Siak hentikan pencarian terhadap jasad korban yang diterkam buaya.

 

Dikatakan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Siak, AKBP Restika P Nainggolan Sik melalui melalui Kapolsek Sungai Apit, AKP Hendrik, bahwa pihaknya telah melakukan pemberhentian dalam pencarian korban yang bernama Norisam alias Epi (40) warga Selat Panjang Kabupaten Meranti, dimana korban hilang setelah diterkam buaya di sekitar Sungai Belat, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak

 

"Karena setelah sepekan dilakukan pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil, maka pada Senin 24 Juli 2017 dihentikan," ujar Kapolsek Sungai Apit, AKP Hendrik, melalui sambungan selulernya, Senin (24/7/2017).

 

Dijelaskannya, selain sesuai protap dalam penanganan terhadap korban tenggelam, penghentian tersebut juga atas kesepakatan dengan keluarga korban dan masyarakat setempat.

 

"Pihak keluarga sudah mengikhlaskannya dan keluarga yang selama pencarian menunggu disekitar tempat kejadin juga sudah kembali pulang ke Selat Panjang," kata Kapolsek yang juga ikut aktif dalam pencarian ini.

 

Untuk diketahui, Selasa (18/7) Norisam alias Epi dikabarkan diterkam buaya, saat itu, warga Selat Panjang tersebut sedang bekerja merakit sagu di Sungai Belat bersama 10 orang rekannya. 

 

Begitu melihat Norisam diterkam buaya, rekan-rekannya langsung berupaya menolong tapi tidak berhasil, merekapun  meminta pertolongan warga yang lalu melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat Kampung dan kepolisian.

 

Menurut warga, sehari setelah kejadian, sang predator sempat timbul ke permukaan air dan terlihat korban berada dalam mulutnya, namun warga dan tim pencari tidak bisa berbuat banyak, karena reptil raksasa itu kembali menyelam kedasar sungai. (MR/Sgk)