Soal Bully kepada Kabag Humas:

'Pastinya, Kami Semakin Tahu Siapa dan Kualitas Mereka'

Ilustrasi

BENGKALIS (MR) - Terkait dengan kedatangan Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Bengkalis beberapa hari lalu, sesuai salah satu tugas dan fungsinya, Kepala Bagian Humas Sekretariat Bengkalis Johansyah Syafri, membuat sebuah penjelasan terkait simpang siurnya informasi. Khususnya di media sosial (Medsos).

Klarifikasi yang bertajuk “Bukan dengan Hal Lain Seperti Isu Berkembang: Pemeriksaan Ruang Bupati Bengkalis oleh KPK Hanya Terkait Proyek MY” tersebut, diantaranya dimuat di website Bagian Humas sendiri yang dipublikasikan Selasa (8/8/2017) lalu.

Oleh segelintir orang, penjelasan dari mantan pengurus sejumlah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan organisasi pemuda dan sosial kemasyarakatan yang pernah jadi wartawan ini, dijadikan bahan untuk mem-bully-nya.  Mengolok-oloknya.

Diantara bully tersebut diantaranya, “Anda percaya pada #Humas.???? Bertambah rukun iman kalau percaya pada Humas.”

Sedangkan bully lainnya yang ditujukan pada Bang Johan, begitu sebagian stafnya selalu menyapanya dalam keseharian, dia disuruh “mondok” lagi. Diminta sekolah lagi, belajar kembali tentang tugas-tugas kehumasan.

Selain itu, karena adanya penjelasannya itu, dia juga dikatakan sudah beralih profesi menjadi juru bicara KPK.

Ketika diminta tanggapannya oleh beberapa orang stafnya terhadap bully tersebut, Johan terlihat santai saja. Tak ada reaksi apa-apa darinya.

“Memang perlu ditanggapi. Nanti bertambah pula rukun iman. Makin tak percalah pula orang dengan kita,” ujarnya, dengan nada canda sambil tersenyum simpul, ketika berbincang-bincang dengan sejumlah stafnya di ruang kerjanya, Kamis (10/8/2017) pagi tadi.

Tegas Johan, bully itu tak perlu dimasukkan ke dalam hati. Biarkan saja. Biar orang lain saja yang menilainya.

Sebab, katanya lagi, masyarakat sudah cerdas. Masyarakat tahu dan dapat membedakan mana yang tembaga, emas sepuhan, dan emas murni.

“Ambil sisi positifnya saja. Pastinya dengan bully yang mereka rulis di Medsos itu, secara pribadi kami semakin tahu siapa dan kualitas mereka yang sesungguhnya,” ujar Johan, seraya mengatakan bahwa yang mem-bully-nya itu ada yang selama ini dikenal dan lumayan dekat dengannya.

Siapa orang dimaksudnya itu?

“Off the record. Tak boleh diwartakan. Melanggar kode etik jurnalistik,” pungkasnya, tetap dengan nada bergurau.***(hms)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan