Riau

Aparat Hukum Diminta Usut Proyek Peningkatan Jalan SS Kasim Dumai

DUMAI (MR) - Aparat Hukum diminta untuk mengusut salah satu proyek Peningkatan Jalam Sultan Syarif Kasim melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Dumai, yang di laksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Rakyat (PUPR) Bidang Bina Marga, diduga syarat akan masalah.

Informasi di lapangan, mulai dari papan informasi tidak lengkap, sampai ke fisik bangunan yang serba kacau, bahkan proyek diduga tidak sesuai kontrak. Namun naas anggaran yang begitu besar, malah cara pengerjaannya diduga setengah hati (asal-asalan).

Menanggapi Hal tersebut diatas ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Kota Dumai, Uber Firdaus sangat menyayangkan kinerja Pemerintah setempat dalam mengawasi pengerjaan Proyek disebut dan seraya meminta aparat hukum setempat untuk melakukan pengusutan dan jika proyek terkait memang bermasalah lanjutkan ke proses penyidikan tegasnya.  

"Jika memang proyek tersebut tidak bermanfaat bagi masyarakat setempat dan kita minta aparat hukum segera bertindak, seret pelaku diduga yang menghambur-hamburkan uang negara itu," harapnya ketika dikonfirmasi monitorriau.com, Kamis (05/10/2017).

Seperti diberitakan sebelumnya, Informasi dikumpulkan di lapangan batu base digunakan tidak sesuai peruntukannya. Batu base juga diluar kualitas ditentukan dalam kontrak kerja. Batu base bercampur tanah kuning itu ditimbun di badan jalan, seharusnya untuk bahu jalan setelah pekerjaan selesai.

Proyek overlay dengan nilai Rp9.693.523.000 itu dimenangkan PT Sentra Multikarya Insfrastruktur merupakan perusahaan Bandung Jawa Barat beralamat di Ruko Bahagia Permai No.4 Margasari - Bandung (Kota).

Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Indra ketika dikonfirmasi monitorriau.com mengatakan bahwa base dibadan jalan sudah dibuang karena peruntukan untuk bahu jalan.

"Base sudah kita buang, makanya pekerjaan kita berhentikan kalau tidak percaya bongkar saja," jelasnya.

Lanjutnya, batu base digunakan untuk bahu jalan bukan ditengah karena pekerjaan dilakukan pelebaran.

"Karena jalan itu rusak tadi makanya kita buang, media apa tadi?," tanya Indra dan dijawab media monitorriau. Ooo, sudah saya buat media tidak tau nama," tutupnya.

 

 

Penulis: Ganda Jaya Siregar




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan