TERKAIT KASUS ANCAMAN TERHADAP WARTAWAN

KWAK Sumbar Unjuk Rasa ke Mapolda Sumbar, KAMI TIDAK TAKUT!

KWAK Sumbar gelar aksi solidaritas beberapa waktu lalu

Selain itu, tambahnya, supaya kasus ini tidak berlarut-larut, maka sebaiknya penebar teror menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib dan mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut.

KWAK Sumbar menggelar aksi solidaritas ke Mapolda Sumbar untuk mengingatkan agar pihak-pihak terkait memberikan perlindungan kepastian hukum kepada wartawan saat melakukan kerja jurnalistiknya, termasuk yang bertugas di Padang Panjang. 

Selain itu, jajaran Polresta Padang Panjang terus melakukan pengawasan terhadap penegakan proses hukum atas pengancaman terhadap wartawan di Padang Panjang.

Seperti diberitakan, Ketua PWI Padang Panjang dan sejumlah wartawan menerima ancaman pembunuhan dan teror psikis lainnya melalui pesan singkat (SMS) dari nomor yang anonim dan inboks media sosial.

Menurut Ketua PWI Padangpanjang Syamsoedarman, ia menerima SMS pada Senin, 11 Juli 2016 dari nomor tak dikenal, yang isinya meminta dia sebagai Ketua PWI mengingatkan sejumlah wartawan di Padangpanjang untuk tidak macam-macam.

"Pengirim SMS meminta Ketua PWI untuk menghubungi Humas Pemko Padang Panjang kalau ingin tahu kejelasan secara rinci maksud dan tujuanya SMS itu," kata Syamsoedarman, menirukan bunyi pesan SMS yang ia terima itu, Minggu (17/7/2016).

Kasus teror pada wartawan ini terkait pemberitaan dugaan adanya korupsi di rumah dinas Wali Kota Padang Panjang yang mengaitkan dengan istri Wali Kota Padang Hendri Arnis. 

 

(sumbarsatu.com)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan