Riau

Jelang Natal dan Tahun Baru, Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Dumai Masih Terjadi

Ilustrasi (Google)

DUMAI (MR) - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram masih terjadi di Kota Dumai. Bahkan, tabung gas yang diperuntukan masyarakat menengah ke bawah tersebut seolah hilang di pasaran.

Hal ini tentunya sangat meresahkan di kalangan masyarakat, apalagi dalam beberapa hari kedepan akan menghadapi hari besar Natal dan tahun baru.

Kebutuhan akan gas 'melon' tersebut pastinya semakin tinggi sementara pasokannya semakin tak jelas.

"Entah ada persoalan apa kami tidak tahu. Bayangkan saja karena gas melon sulit, saya tidak bisa memasak sudah dua hari ini," keluh Sulastri (30), warga Kecamatan Dumai Timur, Dumai, Jumat (21/12/2017).

Menurut dia, stok gas melon di warung-warung terdekat habis. Agar bisa memasak, warga harus mencari gas melon ke luar kelurahan menulusuri jalan dari warung satu ke warung lainnya.

Dia mengaku, saat datang ke agen gas, juga banyak warga yang lain yang juga ingin membeli gas 3 Kg. Namun, karena stoknya kosong, membuat sejumlah konsumen pulang dengan tangan kosong.

"Untuk membeli gas 5 Kg dan 7 Kg, kita tidak sanggup, karena harganya mahal. Kalau gas 3 Kg harganya lebih murah, karena disubsidi pemerintah," jelasnya.

"Kami berharap Pemerintah Dumai bisa mencarikan solusi jangan sampai lama sekali hilang diperedaran," tambahnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Disperindag Dumai Zulkarnaen, SH. MH melalui Kabid perdagangan Hermanto menyebutkan penyebab atau faktor kelangkaan gas elpiji 3 kg disebabkan kuota kurang 200 Ton,  semula 7759 metrik ton menjadi 7559 metrik ton.

Penyebab kedua disperintas perbedaan antara gas non subsidi yang subsidi,  ketiga sistim masih terbuka,  keempat bertambah usaha mikro dan kelima perkembangan penduduk Kota Dumai.  

Sebagai bentuk antisipasi, Disperindag Kota Dumai akan menyuratin imbauan kepada rumah makan,  restoran,  kedai kopi dan hotel untuk menggunakan elpiji non subsidi 5 kg sampe 12 kg.

Lalu melakukan sidak gabungan instansi terkait kepada usaha yang sudah dapat surat edaran atau imbauan menggunakan non subsidi. 

Selanjutnya melaksanakan sidak rutin dilapangan agar masyarakat memahami, mengetahui,   sasaran dan mengguna elpiji 3 kg berupa penyampaian edukatif.

"Kita juga akan menggusulkan ke Dirjend migas atas evaluasi dustribusi dan penambahan koata elpiji Tahun 2018 sesuai dengan estimasi perkiraan menggunakan elpiji di Kota Dumai," ujar Hermanto. (JPR)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan