Nasional

Jagoannya Kalah, Pendukung Lantik Sendiri Bupati Tolikara

Pihak yang kalah dalam Pilkada Tolikara dikabarkan mengangkat calon mereka dengan cara adat, di luar pelantikan resmi oleh negara. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
JAKARTA (MR) - Kabupaten Tolikara kabarnya sedang dirundung masalah. Penyebabnya adalah ada pelantikan bupati sebagai bentuk kekecewaan calon yang kalah.
 
Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, mengatakan beberapa waktu lalu sekelompok warga asal Kabupaten Tolikara dihadirkan di Jayawijaya untuk mengikuti pelantikan Bupati Tolikara dilakukan secara adat. 
 
Mereka melakukannya dengan ritual adat bakar batu di Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya.
 
"Ini menyalahi aturan sebab sudah ada bupati definitif yang dipilih oleh masyarakat dan dilantik oleh pemerintah, sehingga tidak boleh membangun pemerintah di bawah pemerintahan, dan kami akan melakukan penindakan tegas. Sudah perintah dari kapolda untuk kami akan telusuri itu," kata Pieter Reba, sebagaimana dilansir Antara, Minggu (3/6).
 
Pesta pemilihan Bupati Tolikara sudah dilakukan 2017 lalu dan dimenangkan oleh Usman Wanimbo. Namun pendukung pasangan yang kalah tak terima dan melantik jagoannya secara sepihak.
 
Polisi menilai aktivitas pengumpulan massa di Jayawijaya oleh kelompok tertentu untuk mengikuti pelantikan bupati secara adat, merupakan bagian dari pembohongan publik. Sebab bupati yang dilantik secara adat adalah calon yang kalah pada saat pesta pemilihan bupati.
 
"Dalam pemilihan (pesta pilkada) ya pasti ada yang kalah. Namun kalau ada kelompok yang kalah ini mengaku mengangkat satu bupati pilihan sebagai pilihan rakyat maka itu keliru," katanya.
 
Aktivitas masyarakat itu juga menjadi perhatian pejabat pemerintah Jayawijaya, sebab dinilai menyalahi aturan dan menyalahi tempat. Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar memerintahkan kepolisian di wilayah pegunungan tengah Papua untuk melakukan penelusuran terhadap adanya dugaan upaya pembentukan pemerintahan ganda atau membentuk dua bupati di satu kabupaten itu.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan