Nasional

Ternyata Kemenhub Pun Belum Tahu Pemilik KM Sinar Bangun

Personel Basarnas merapatkan kapal setelah melakukan pencarian korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba di Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa dinihari, 19 Juni 2018. Tim masih mencari 39 penumpang yang diduga hilan
JAKARTA (MR) - Kapal Motor Sinar Bangun V yang diduga mengangkut ratusan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Senin, 18 Juni 2018. Informasi dari Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa kapal ini bukanlah milik pemerintah, namun milik swasta yang digunakan untuk penyeberangan orang antar dermaga di sekitar danau.
 
"Iya itu milik swasta tapi saya belum dapat info swastanya siapa," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono usai menghadiri konferensi pers bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.
 
Kapal ini memiliki dimensi yaitu tinggi 1,14 meter, panjang 17,44 meter, dan dan lebar 4,8 meter. Kapal dengan kapasitas 35 GT ini mampu menampung sebanyak 43 orang, 40 untuk penumpang dan tiga kru kapal. "Tapi berapa kemarin yang naik masih didata," tutur Djoko.
 
Bentuk fisik kapal ini tak jauh berbeda dari kapal penyeberangan pada umumnya. Kapal dengan dua lantai ini terbuat dari rangka kayu yang dicat dengan warna biru muda. Di pinggiran kapal, terdapat pagar pembatas setinggi 40 sentimeter yang terbuat dari besi.
 
Sebelumnya, kecelakaan terjadi saat kapal yang membawa ratusan penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, Danau Toba, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, sekitar pukul 17.15 WIB. Saat ini, diduga ada dua penyebab tenggelamnya kapal. Pertama, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas yang seharusnya. Kedua, kapal diduga mengabaikan adanya peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
 
Sampai saat ini, Basarnas telah menemukan empat korban tewas dalam kejadian ini. Sementara, 18 orang lainnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Jumlah ini masih kurang dari kapasitas total kapal yang mencapai 43 penumpang. Apalagi, muatan kapal ini diduga melebihi angka kapasitas tersebut.
 
Akibat insiden ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi telah memberi instruksi untuk menyetop operasional sebanyak 40 kapal serupa yang setiap hari lalu lalang di Danau Toba. Penghentian sementara ini dilakukan demi melakukan audit total atas seluruh kapal laut. "Dari 40 operator kapal kayu di Danau Toba ini, semua sepakat untuk meningkatkan aspek keselamatan," kata Budi.
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan