Riau

Protes Kelangkaan Gas Bersubsidi, Mahasiswa Demo Kantor Disperindag Dumai

Kadisperindag Kota Dumai, Zulkarnain mendengarkan orasi massa
DUMAI (MR) - Puluhan mahasiswa yang menamai dirinya sebagai aliansi mahasiswa peduli rakyat mendatangi kantor Diperindag Kota Dumai (13/9/2018) di Jalan Sultan Syarif Kasim.
 
Aliansi mahasiswa peduli rakyat ini terdiri dari HMI, PMII, KAMMI, GMKI, BEM IAI, STT, AKPER serta perwakilan dari Bikers Dumai ini menuntut kejelasan soal kelangkaan gas yang terjadi beberapa waktu lalu.
 
Selain itu mahasiswa juga memprotes terhadap harga gas yang tak sesuai dengat HET. Mereka mencontohkan seperti di Buluala harga gas mencapai 40.000 per tabung.
 
Andi kodri selaku salah satu kordinator aksi ini juga menyatakan ada tuntutan lainnya terhadap disperindag serta pihak yang diduga mempermainkan harga gas ini seperti 
 
Pertama, meminta pemda menjalankan prosedural penyaluran yang subsidi agar tepat sasaran, kedua meminta Disperindag mengawasi pangkalan dan agen penyaluran gas dan pendistribusiannya. Ketiga meminta pemda untuk mengganti Kepala Disperindag karna dianggap tidak berkompeten. 
 
Lalu meminta pihak PT.Pertamina lebih selektif dalam pengeluaran izin untuk pangkalan dan menuntut agar semua pihak untuk terus berkoordinasi.
 
"Ada beberapa point tuntutan yang akan kita sampaikan pada hari ini," katanya.
 
Kepala Disperindag Zulkarnain bersama Kabid Perdagangan Hermanto dan perwakilan komisi 2 DPRD Paruntungan Pane turut serta dalam aksi ini dengan mendengar permintaan serta tuntutan yang disampaikan.
 
Sempat terjadi dialog antara aliansi mahasiswa yang hadir dengan kepala dinas serta kabid pemasaran Disperindag dan paruntungan pane.
 
Dalam aksi ini juga kadis memaparkan hasil kerja serta tupoksi disperindag menyangkut permasalahan ini.
 
Salah satu hasil kerja yang sudah dilakukan yaitu sidak dan penarikan tabung LPG di sejumlah kedai atau rumah makan yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
 
"Kita sudah melakukan sejumlah penyidakan kekedai atau rumah makan. Bagi kedai atau rumah makan yang kedapatan masih menggunakan gas 3 Kilo kita paksa mereka untuk menggantinya," katanya.
 
Ia juga menambahkan untuk pergantian gas 3 kilo ini pihak disperindag bersama satgas gabungan yang turun juga sudah meyiapkan LPG penggantinya.
 
Penggantian berupa 2 tabung gas LPG 3 kilo menjadi satu tabung 5.5 kilo atau dua banding satu pada saat penyidakan yang dilakukan kemarin.
 
Untuk soal tuduhan lemahnya Disperindag terhadap penyalahgunaan gas 3 kilo ini, kadis juga memaparkan tugas serta tupoksinya.
 
Ia menyampaikan bahwa disperindag tidak lemah, disperindag hanya menjalankan tugasnya sebagai pengawas dan penghimbau, pihak disperindag tidak bisa melakukan penarikan gas yang salah salur atau tidak tepat sasaran itu karena itu merupakan wewenang dari pihak pertamina.
 
"Tugas dan tupoksi kita hanya pengawasan dan penghimbauan. Untuk penarikan tidak bisa kita lakukan karena itu wewenang pertamina," jelasnya.
 
Aksi yang dilakukan mahasiswa ini berlangsung lebih kurang dua jam. Aksi ini juga dapat pengawalan ketat yang dilakukan oleh pihak polres Dumai.
 
Tepat pada pukul 12.00 WIB mahasiswa yang melakukan aksi ini membubarkan diri dengan tenang.
 
Namun, sebelum membubarkan diri mahasiswa sempat melakukan pembuatan kesepakatan ke pada pihak Disperindag.
 
Yang mana isi kesepakatan tersebut berupa, mahasiswa memberi waktu 2x24 jam kepada pihak disperindag untuk mengumpulkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam masalah ini.
 
Dikarenakan mahasiswa ini akan kembali lagi dengan aksi yang sama pada waktu yang telah ditentukan tersebut dan mengatakan akan membawa masa yang lebih banyak lagi. 
 
 
Penulis: Didin Marichan 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan