Peristiwa

Kisah Horor Mahasiswa KKN di Lombok

MONITORRIAU.COM - Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu mata kuliah wajib di akhir masa kuliah. Karena sifatnya pengabdian, jarang sekali KKN berlokasi di perkotaan. Tempatnya bisa bermacam-macam. Ada yang di desa terpencil, pulau-pulau kecil, hingga di atas pegunungan. Ya namanya mahasiswa, semakin tempatnya seru makin seneng deh.

Tapi cerita tentang masa-masa KKN, banyak sekali kisah-kisah misteri yang dialami oleh berbagai kelompok. Apalagi kalau lokasinya memang terbilang ‘seram.’ Nah, buat kamu yang mau KKN, nih ada cerita horor sewaktu KKN di Lombok. Semoga jadi pertimbangan dalam memilih lokasi KKN ya. Hehehe.

Awalnya mencari lokasi KKN yang dekat pantai. Ya itung-itung KKN plus wisata sebagai bonusnya. Tapi ternyata di daerah itu memang terkenal horor…

Berada di tepi laut salah satu pantai di Pulau Lombok, kami tinggal selama 2 bulan untuk KKN di sana. Daerah pesisir dengan pepohonan yang masih rindang. Jalanan kampung begitu gelap tanpa lampu penerangan sama sekali. Semilir angin dingin pun menyapa kami tiap malam. Hari pertama di lokasi KKN, penduduk desa sudah menceritakan kepada kami tentang mitos yang ada di desa itu. Dulunya ada siluman buaya putih yang tinggal di sungai. Dan sialnya sungainya mengalir di samping pondokan KKN. Gila nih, baru sampai lokasi saja sudah mendapat cerita mistis.

‘Daerah sini ya begini Mas, sudah terkenal jadi tempat jin buang anak,’ ujar Kepala Dusun tanpa merasa berdosa sama sekali.

Rumah kami mempunyai satu berugak (semacam saung) di bagian belakang. Berugak yang sudah setengah ambruk itu ternyata ada penghuninya…

Singkat cerita salah satu teman kami, menjemur baju di berugak tadi. Nah, tuan rumah kami (selama di sana kami tak pernah melihatnya makan), memperingatkan teman kami yang jemur pakaian tadi.

‘Itu siapa yang jemur pakaian di berugak? Itu yang punya marah. Pindahin,’ gertaknya dengan ketus.

Temanku yang lain juga pernah foto di dekat berugak itu. Dan anehnya ada gambar bayang-bayang hitam di sana. Kaget dengan hasilnya, ia segera menghapus foto itu. Usut punya usut, berugak itu memang ada penunggunya, hantu sesosok hitam. Serem pokoknya!

Teror kepada kami pun berlanjut. Kawan kami yang memang punya riwayat ‘diganggu’ akhirnya kerasukan jin yang menyeramkan

Kami yang sedang berkumpul untuk membahas program tersentak dengan heningnya salah satu teman kami. Sebut saja dia Mawar. Mawar tiba-tiba tertunduk dan terdiam. Ia kemudian perlahan tersenyum dengan suara yang berat. Kemudian dia menyeringai dan berteriak seperti macan. Kami pun kaget dan ketakutan. Sontak, kami segera memegangi tangannya sebelum dia mengamuk. Matanya melotot tajam, suaranya makin ngebass seperti suara pria, dan dia terasa semakin kuat. Kami yang sedang berkumpul langsung berdzikir sebisanya.

Mawar makin mengamuk, ia berteriak dan menyeringai. Beberapa kawan kami yang perempuan terus berdoa sambil menangis. Salah satu teman kami datang bersama tetangga yang juga seorang ustadz. Setelah ditangani beliau, Mawar pun pingsan. Kejadian malam itu begitu tertanam dalam memori kami karena begitu menyeramkan.

Meskipun Mawar sudah pulih, beberapa hari kemudian ia kesurupan lagi. Bahkan kini lebih rutin. Kawan yang lain pun sampai melihat penampakan…

Selang beberapa hari, kami pindah pondokan. Si empunya rumah beralasan rumah itu akan segera direnovasi. Sebuah alasan yang dibuat-buat, karena sampai kami pulang pun tak ada renovasi di rumah itu. Asumsi kami sih, ‘penghuni’ rumah itu marah karena cukup sering dibacakan Al Qur’an di sana. Di tempat baru, Mawar masih kesurupan. Meskipun berkurang intensitasnya.

Temanku yang tidur di kamar depan pondokan pertama tadi juga mengalami pengalaman aneh. Ia bermimpi bertemu dengan gadis cantik di kamar tersebut. Cantik sekali. Dan ternyata setelah ditelusur, di kamar tersebut ada makam yang ditanam di bawahnya. Serem banget deh. Makanya kami dengan senang hati pindah.

Cerita tak berakhir sampai di situ, meskipun kami sudah pindah, temanku yang lain mengalami cerita seram yang lain. Singkatnya ia yang sedang bermain di pantai lupa jalan pulang. Ini bukan hal yang aneh mengingat begitu panjangnya garis pantai di sana. Jelang maghrib ia bertemu dengan anak-anak yang juga mau pulang. Sebelum pulang, ia selfie dulu bersama anak-anak tersebut. Dan betapa kagetnya dia, ada kepala kambing besar hadir di foto tersebut. Ia kaget dan segera menghapusnya. Segera ia lari pulang ketakutan.

Sepulangnya kami dari lokasi KKN, Mawar masih saja kerasukan. Apa mungkin hantunya ikut ke Jawa? Hiii…

Masih banyak cerita yang ingin diceritakan namun tampaknya cukup segitu aja. Memang sejarah daerah itu begitu suram. Dulunya kawasan itu dikuasai China, akan tetapi setelah terjadi G30SPKI, orang China dibantai dan dikuburkan tak jauh dari SMA di daerah itu. Sampai sekarang, daerah tersebut masih menjadi kenangan mistis yang sama-sama kami rasakan sewaktu KKN.***

 

Sumber: hipwee.com




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan