Riau

Faktor Cuaca dan Hama, Hasil Panen Padi di Siak Turun

SIAK (MR) - Hasil panen padi di kabupaten Siak periode ini cukup memuaskan para petani. Namun, jika dibanding dengan hasil panen periode lalu, terjadi penurunan.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Siak, Budiman Safari mengatakan, hasil panen padi yang dimulai pada 3 hari lalu mencapai 6,2 ton per hektar. Sedangkan hasil panen periode tahun lalu mencapai 7,3 ton per hektar.
 
Penyebab turunnya hasil panen bukan karena kelalaian atau proses tanam yang kurang baik. Tetapi karena pengaruh cuaca yang ekstrem dan serangan hama.
 
"Cuaca yang kemaren cukup ekstrim, curah hujan tinggi di saat fase padi mengisi, sehingga banyak yang terserang penyakit blast dan wereng," kata Budiman kepada Tribunsiak.com, Jumat (18/1/2019).
 
Hasil panen yang mencapai 6,2 ton satu hektare tersebut karena para petani masih bisa menangani padinya dengan cepat dan serempak.
 
Dampak dari cuaca dan serangan hama masih dapat diantisipasi untuk luasan yang terancam.
 
"Sehingga hasilnya masih sangat memuaskan, yaitu 6,2 ton, meski sedikit turun dari tahun sebelumnya," urai Budiman.
 
Selain itu, para petani di centra padi Bubgaraya juga mengganti varietas padi, varietas Logawa ke Impari 42.
 
"Jarang dalam pergantian suatu varietas hasilnya tinggi, mengingat varietas baru biasanya memerlukan penyesuaian lahan dan iklim setempat," kata dia.
 
Luasan yang sedang melakukan masa panen di Bungaraya sebanyak 50 Ha dari kelompok tani Suka Maju.
 
Luas lahan sawah di kecamatan itu mencapai 4.252 Ha, sedangkan luas areal pesawahan di kabupaten Siak mencapai 8.388 Ha.
 
"Yang dipanen kemarin itu jenis padinya Impari 42, beda jenis padinya dengan hasil panen tahun lalu. Tetapi sama-sama jenis padi unggul nasional," kata dia.
 
Menurut dia, sebelumnya petani menggunakan jenis varietas Logawa. Karena terlalu lama demgan satu jenis, biasanya akan mudah diserang penyakit dan wereng.
 
"karena itu kita kenalkan berangsur-angsur dengan jenis lain, yaitu Impari 42. Ternyata jenis baru untuk centra padi Bungaraya ini hasilnya lebih kurang sama dengan Logawa, berkisar antara 5-8 ton per hektar," kata dia.
 
Sementara dari penampilan rumpun padinya juga ada perbedaan.
 
Sebelum masa panen, Logawa masih tampak dominan daunnya berwarna hijau, kalau Impari kuning keemasan.
 
Baca: Puji Tanah Siak Subur, Menko Luhut Tak Sangka Hasil Panen Padi di Bungaraya Capai 5-9 Ton per Ha
 
Bulir gabah padi varietas Impari warnanya lebih kuning dari Logawa.
 
 
"Kalau masalah rasa, itu tergantung selera masing-masing. Yang jelas kefua varietas itu sama-sama varietas unggul secara nasional," kata dia. 
 
 
 
Sumber: Tribunsiak




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan