Nasional

Ada Apa? Ratusan Kiai dan Habib se-Jadetabek Diundang ke Istana

Presiden RI Joko Widodo berjabat tangan dengan para ulama, kiai dan habib se-Jadetabek di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/2).
JAKARTA (MR) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sedikitnya 400 kiai dan habib yang berdomisili di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk hadir dalam acara silaturahim di Istana Negara, Kamis (7/2). Undangan ini menambah deret panjang agenda presiden bersama para ulama akhir-akhir ini.
 
Presiden menyampaikan, ia secara khusus mengundang para kiai dan habib ke istana untuk mempererat tali silaturahim. Khususnya mengajak para kiai dan habib untuk berperan dalam menangkal hoaks.
 
"Saya bicara apa adanya. Tidak hanya di Indonesia, negara lain juga mengalami sebaran berita fitnah, semburan hoaks yang tidak ada hentinya. Ini karena keterbukaan media sosial. Dulu koran bisa diedit oleh redaksi, sekarang semua masyarakat bisa bikin berita dan opini sendiri," jelas Jokowi di hadapan ratusan kiai dan habib yang hadir di Istana Negara, Kamis (7/2).
 
Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak para kiai dan habib menyelipkan pesan antihoaks dalam ceramah atau tausiyahnya. Jokowi tidak ingin adanya kontestasi politik saat ini justri membuat perpecahan umat dan sebaran hoaks yang tak terkendali. Presiden juga meminta umat Islam agar bisa membentengi dirinya dengan karakter Islam sekaligus karakter keindonesiaan yang baik.
 
Menurutnya, kematangan berpolitik yang baik akan membuat masyarakat semakin bijaksana dalam menyerap semua bentuk informasi. Indonesia, Jokowi mengatakan, saat ini sedang menjalani proses pendewasaan politik sehingga satu kabar hoaks saja bisa mengguncang masyarakat. "Termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik, ya dengan saya," kata Jokowi.
 
Sementara itu, KH Zulfa Mustofa yang mewakili para kiai dan habib yang diundang ke Istana Negara mengaku siap melibatkan para ulama dalam upaya penangkisan hoaks. Para kiai dan habib, ujar dia, siap untuk membangun kedamaian di tengah masyarakat meski situasi politik sedang memanas jelang pemilihan presiden.
 
"Ulama punya tanggung jawab moral untuk dalam khotbahnya mengajak masyarakat sama-sama menjaga perdamaian dan jangan cepat gampang percaya berita fitnah dan klarifikasi," kata Zulfa.
 
Kehadiran para kiai dan habib juga menyiratkan dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden nomor urut 01. Zulfa menyebutkan, para kiai dan habib mendukung Presiden untuk melanjutkan pembangunan dan mengapresiasi dengan langkah Jokowi dalam menjadikan santri dan ulama sebagai mitra kerja.
 
"Kalau itu diartikan, bahwa sebagian besar kami sepakat dengan Pak Jokowi dan Ma'ruf ya Alhamdulillah. Tapi kami hargai juga jika ada perbedaan," jelas Zulfa.
 
Salah satu kiai yang hadir di Istana Negara adalah Asmed yang berasal dari Tangerang. Ia mengaku para kiai, termasuk 'kiai kampung' sudah diundang sejak empat hari lalu untuk bisa hadir di istana.
 
Sedikitnya, ujar dia, sebanyak 40 kiai dan habib 'dikumpulkan' per wilayah hingga terkumpul 400 orang. "Ya kami dibilangnya Pak Jokowi ingin silaturahim saja," katanya singkat.
 
Belakangan, Jokowi memang kerap berkunjung ke pesantren-pesantren. Pertengahan Januari 2019 misalnya, Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Arqom di Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Garut pada Jumat (17/1).
 
Akhir Januari, Jokowi juga sempat berkunjung ke pondok pesantren milik Quraish Shihab, Bayt Alquran di Tangerang Selatan. Lalu pada akhir pekan lalu, Jokowi sowan ke Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang Jawa Tengah untuk bertemu tokoh kharismatik senior Nahdlatul Ulama (NU), KH Maimun Zubair alias Mbah Moen. 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan