Nasional

Polisi Tembak Begal yang Tewaskan Guru Rika Novita, Karena Berusaha Kabur

Mau kabur saat tunjukkan barang bukti begal yang tewaskan guru Rika ditembak polisi. ©2016 Merdeka.com

MONITORRIAU.COM - Wahyu (20), pelaku begal hingga menewaskan seorang guru SD bernama Rika Novita (41), di Samarinda, Kalimantan Timur, diringkus polisi. Petugas terpaksa menghadiahinya timah panas di kakinya, lantaran berusaha kabur saat diminta menunjukkan barang bukti hasil kejahatannya.

Wahyu yang bekerja sebagai sekuriti di sebuah swalayan di kawasan Jalan Pangeran Antasari itu tidak menyangka seorang wanita yang dia rampas tasnya di tengah jalan, adalah seorang guru dan akhirnya meninggal dunia pascakejadian.

Kepada petugas, warga KM 1 Loa Janan Ilir, Kutai Kartanegara itu, mengaku sudah 2 kali melakukan aksi begal di lokasi berbeda. Yang pertama, dia beraksi di Palaran, dan yang kedua, beraksi di flyover Air Hitam.

Alasan ekonomi, menjadi dalih Wahyu. Keterlambatan menerima gaji, ditambah dengan besaran gaji yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, memaksa dia membegal. Dari hasil aksi begal dia di flyover air hitam, Wahyu mengaku mendapatkan telepon selular dan uang tunai Rp 2,5 juta di dalam tas Rika Novita.

"Saya cuma sendiri saja. Saat itu saya tidak punya uang. Uang yang saya jambret, itu main game, beli sabu," kata dia, kepada wartawan yang menemuinya di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Rabu (7/9).

Polisi tidak percaya begitu saja pengakuan Wahyu. Petugas pun terus melakukan pendalaman terkait kemungkinan pelaku terlibat aksi begal bersama buruan kepolisian lainnya.

"Ya, kalau korban mengakunya baru 2 kali (aksi begal) ya, beraksinya seorang diri. Tapi kami terus lakukan pengembangan karena memungkinkan dia terlibat jaringan lainnya," kata Wakil Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Rivianto.

Diketahui, Rika Novita jatuh dari motornya bersama anaknya, Jumat (2/9) lalu, sekitar pukul 06.15 WITA, usai dibegal. Rika terempas ke aspal saat melintas di flyover Air Hitam, usai tasnya berhasil dirampas pelaku. Meski sempat dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syachranie, nyawa Rika tidak dapat ditolong lantaran pendarahan hebat di kepala. Sementara, nyawa anak perempuan yang dibonceng korban selamat dari insiden itu.

Wahyu sendiri akhirnya ditangkap di tempat kerjanya, Selasa (6/9) malam lalu sekitar pukul 20.00 WITA. Polisi langsung melakukan pengembangan, dengan mencari barang bukti hasil aksi kejahatannya. Namun apes, dia melawan dan mencoba kabur, hingga kakinya dilumpuhkan dengan timah panas.*** (mdk)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan